Bagikan:

JAKARTA - Disneyland Hong Kong ditutup pada Hari Rabu, seiring dengan tes wajib COVID-19 yang dijalankan untuk seluruh staf, setelah pihak berwenang menemukan satu orang pengunjung akhir pekan terinfeksi virus corona.

Disneyland, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah kota dengan Walt Disney memegang saham minoritas, mengatakan dalam sebuah pernyataan, penutupan itu karena sangat berhati-hati dan menyarankan pengunjung untuk menjadwal ulang.

Siapa pun yang mengunjungi taman, yang harus ditutup beberapa kali untuk waktu yang lama sejak awal pandemi, pada 14 November antara pukul 11:00 hingga 18:00. juga harus diuji pada Hari Kamis, kata pemerintah secara terpisah, mengutip Reuters 17 November.

Meskipun hampir tidak mencatat kasus virus corona lokal dalam beberapa bulan terakhir, pihak berwenang di pusat keuangan global telah memperketat aturan karantina dan pemulangan pasien.

Hong Kong mengikuti jejak Beijing dalam mempertahankan pembatasan perjalanan yang ketat, berbeda dengan tren global untuk membuka diri dan hidup dengan virus corona. Pemerintah kota berharap aturan yang lebih ketat akan meyakinkan China, sumber utama pertumbuhan ekonominya, untuk secara bertahap membuka perbatasannya dengan Hong Kong.

Bulan lalu, seluruh tamu yang tengah berada di dalam Disneyland Shanghai diminta untuk menjalani tes COVID-19 di pintu keluar, terkait investigasi COVID-19 yang terkait dengan provinsi dan kota China lainnya.

Sementara itu, kelompok lobi bisnis internasional telah memperingatkan Hong Kong bisa kehilangan bakat dan investasi, serta daya saing untuk menyaingi pusat keuangan seperti Singapura, kecuali jika melonggarkan pembatasan perjalanan.

Terpisah, Presiden Kamar Dagang Amerika di Hong Kong mengatakan pada Hari Selasa, dia mengundurkan diri karena dia tidak dapat mengajukan banding kepada pihak berwenang untuk melonggarkan pembatasan COVID-19 pada saat yang sama, karena harus menjalani karantina sendiri.

Untuk diketahui, Kepala Eksekutif JPMorgan Chase & Co Jamie Dimon, yang berada di Hong Kong pada hari Senin dan dibebaskan dari karantina berdasarkan aturan saat ini untuk beberapa eksekutif mengatakan, kebijakan COVID-19 Hong Kong mempersulit untuk mempertahankan staf.