JAKARTA - Petugas penjinak bom dikerahkan ke dua gedung pengadilan di Hong Kong, setelah surat mencurigakan yang ditujukan untuk hakim diterima, memicu evakuasi kedua dalam kurun waktu kurang dari seminggu, setelah penemuan amplop berisi bubuk putih.
Lebih dari 30 orang dievakuasi dari Pengadilan West Kowloon Court di Jalan Tung Chau di Sham Shui Po, setelah seorang anggota staf membunyikan alarm pada pukul 11.17 setempat. Seorang juru bicara polisi mengatakan, regu penjinak bom dikirim untuk memeriksa surat itu. Tidak ada yang terluka.
Pada pukul 11.49 setempat, regu penjinak bom dikirim untuk memeriksa surat mencurigakan lainnya di Pengadilan Sha Tin di Yi Ching Lane di Sha Tin. Juru bicara itu mengatakan tidak ada evakuasi yang diperlukan setelah laporan itu.
Seorang sumber polisi mengatakan, surat yang diterima di Pengadilan West Kowloon berisi bubuk putih dan ditujukan kepada Hakim Kathie Cheung Kit-yee, yang juga menerima surat ancaman Kamis lalu.
"Dalam surat itu, ada sebuah amplop kecil yang berisi bubuk bubuk putih," kata sumber itu, merujuk pada surat yang diterima pada Hari Selasa yang juga berisi pesan kata-kata yang menyinggung, mengutip SCMP 16 November.
Sumber itu juga mengatakan, surat yang dikirim ke Pengadilan Sha Tin ditujukan kepada Hakim Pang Leung-ting. Pihak berwenang Hong Kong sedang memeriksa isi surat tersebut.
"Karena insiden darurat, Kantor Pendaftaran dan Kantor Akun Pengadilan Kehakiman Kowloon Barat, Kantor Pendaftaran, Kantor Akuntan dan Kantor Jurusita Pengadilan Magistrat Sha Tin telah ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut," kata pengadilan dalam sebuah pernyataan.
"Proses pengadilan dan urusan pengadilan lainnya dari pengadilan kedua hakim tidak akan terpengaruh," sambung pihak pengadilan.
Dalam pernyataan selanjutnya, pengadilan mengatakan fasilitas yang terkena dampak insiden darurat dibuka kembali pada pukul 14:30 waktu setempat.
BACA JUGA:
Kamis lalu, sebuah surat ancaman yang berisi zat yang sangat korosif dikirim ke Pengadilan Kowloon Barat. Hakim Cheung yang menjadi tujuan surat baru-baru ini memenjarakan lima mahasiswa, karena peran mereka dalam bentrokan besar selama protes anti-pemerintah 2019.
Bubuk yang ditemukan dalam surat itu kemudian dikonfirmasi sebagai dua gram soda api, yang dibungkus dengan aluminium foil.