Banjir, 500 Penduduk Mesir Dirawat di Rumah Sakit Akibat Disengat Kalajengking Mematikan
Ilustrasi kalajengking ekor gemuk hitam. (Wikimedia Commons/Guy Haimovitch)

Bagikan:

JAKARTA - Banjir di Mesir selatan telah menyebabkan kalajengking dipaksa keluar dari tempat persembunyiannya dan masuk ke rumah-rumah penduduk. Akibatnya, ratusan penduduk setempat menderita luka-luka.

503 orang diketahui telah dirawat di rumah sakit setelah disengat makhluk itu. Gejalanya meliputi sakit parah, demam, berkeringat, muntah, diare, tremor otot, dan kepala berkedut.

Untungnya, semua pasien tertolong dengan pemberian dosis antiracun dan dipulangkan dari rumah sakit, mengutip Euronews 16 November.

Mayoritas penduduk yang disengat berada di Provinsi Aswan di mana hujan, hujan es dan guntur menyebabkan bencana. Pihak berwenang setempat telah mendesak warga untuk menghindari daerah di mana ada banyak pohon atau, lebih baik lagi, tinggal di rumah.

Mesir adalah rumah bagi kalajengking ekor gemuk, salah satu jenis paling berbahaya di dunia. Mereka ditemukan di seluruh daerah semi-kering dan gersang di Timur Tengah dan Afrika.

Dapat tumbuh berkembang hingga berukuran 9 sentimeter, racun dari kalajengking ekor gemuk hitam dapat membunuh manusia dalam waktu kurang dari satu jam.

Banjir yang melanda kawasan Aswan di Delta Sungai Nil, makin sering terjadi akibat perybahan iklim. Kawasan ini disebut sebagai salah satu dari tiga titik rawan kerentanan ekstrem di dunia pada tahun 2018 oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC).

Akibat banjir kali ini, terjadi pemadaman listrik di seluruh provinsi dan jalan-jalan yang banjir menyebabkan rumah, kendaraan, dan pertanian rusak. Tiga orang sejauh ini meninggal karena cuaca ekstrem akibat perubahan iklim.

Seorang juru bicara Kementerian Mesir, Mohamed Ghanem, mengatakan kepada salah satu outlet lokal, hujan deras telah berubah menjadi 'semburan yang sangat merusak," mengalir dari gunung dengan kecepatan 100 kilometer/jam.