Sepakat Kerja Sama Atasi Perubahan Iklim, China-AS: Kurangi Emisi Metana, Lindungi Hutan
Ilustrasi deforestasi. (Wikimedia Commons/Hayden)

Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat (AS) dan China, dua penghasil emisi karbon dioksida terbesar di dunia, meluncurkan kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama mengatasi perubahan iklim, termasuk dengan mengurangi emisi metana, melindungi hutan dan menghapus batu bara secara bertahap.

Perjanjian kerangka kerja diumumkan oleh Utusan Khusus Presiden AS untuk Masalah Iklim AS John Kerry dan rekannya dari China Xie Zhenhua pada konferensi iklim PBB di Skotlandia, disebut oleh keduanya sebagai cara untuk mengarahkan KTT menuju kesuksesan.

"Bersama-sama kami menetapkan dukungan kami untuk COP26 yang sukses, termasuk elemen-elemen tertentu yang akan mempromosikan ambisi," ujar Kerry dalam konferensi pers, mengutip Reuters 11 November.

"Setiap langkah penting saat ini, dan kami memiliki perjalanan panjang di depan kami," sambung Menteri Luar Negeri AS di era Presiden Barack Obama ini.

Sementara itu, berbicara melalui seorang penerjemah, Xie mengatakan kepada wartawan kesepakatan itu akan membuat China memperkuat target pengurangan emisinya dan mengembangkan rencana nasional tentang metana. Dia juga mengatakan, kedua negara ingin berbuat lebih banyak untuk menghentikan deforestasi.

"Kedua belah pihak akan bekerja sama dan dengan pihak lain untuk memastikan COP26 yang sukses dan memfasilitasi hasil yang ambisius dan seimbang," tukas Xie.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyambut baik kesepakatan antara China dan Amerika Serikat ini.

"Menangani krisis iklim membutuhkan kolaborasi dan solidaritas internasional, dan ini merupakan langkah penting ke arah yang benar," tulis Guterres di Twitter.

Diketahui, KTT Iklim COP26 yang diselenggarakan Inggris di Glasgow, Skotlandia, bertujuan untuk mengamankan janji emisi nol karbon bersih dan menjaga target Perjanjian Paris dari kenaikan suhu 1,5 derajat Celcius dalam jangkauan untuk mengekang dampak pemanasan global.

Presiden China Xi Jinping tidak menghadiri pertemuan PBB secara langsung. Sebaliknya, minggu lalu ia menyampaikan pernyataan tertulis pada bagian pembukaan KTT, ketika para pemimpin biasanya memberikan pidato.

Di dalamnya, dia tidak menawarkan janji tambahan, sambil mendesak negara-negara untuk menepati janji mereka dan 'memperkuat rasa saling percaya dan kerja sama'.

Sebelumnya, Presiden Xi berjanji di Majelis Umum PBB pada Bulan September, China akan mencapai netralitas karbon sebelum tahun 2060.