Anies Tutup Ruang Pungli di DKI: Kalau Jakarta Jelek, Kesan Indonesia Juga Akan Jelek
Anies Baswedan Foto via Antara

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dibantu TNI, Polri, dan Kejaksaan memastikan akan menutup ruang pungutan liar (pungli) pada seluruh layanan publik. Anies tidak mau Indonesia jadi jelek karena pelayanan publik di Jakarta yang tak maksimal.

"Di sini selalu ada ruang, kami sebutnya greed atau keserakahan, muncul potensi pungli. Kami ingin sama-sama pastikan bahwa di Jakarta terbebas dari pungli itu," kata Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Selasa 16 November.

Salah satu langkah menutup ruang pungli itu dengan penandatanganan Komitmen Bebas Pungli 2021 dari Gubernur DKI, Kapolda Metro Jaya, Pangdam Jaya, dan Kejaksaan Tinggi. Penandatangan ini disaksikan langsung Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD.

Anies menyebut jajaran yang tersebar pada enam kota dan kabupaten di DKI juga memiliki kesamaan komitmen untuk memberantas pungli atau korupsi.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengungkapkan sebelumnya pihaknya menerapkan digitalisasi sehingga layanan publik dilakukan secara transparan dan menekan potensi pungli.

Sedangkan dari sisi petugas di lapangan, Anies mengungkapkan para personel mendapatkan penghasilan yang cukup sehingga optimistis dapat menutup potensi pungli.

"Komitmen ini kami lakukan sekarang sebagai bukti bahwa kota ini terbebas dari pungli, mudah-mudahan ini akan memberikan ketenangan di dalam urusan dengan pemerintah," ucap Anies.

Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD mengapresiasi langkah Pemprov DKI Jakarta yang mencanangkan provinsi bebas pungli terutama pada sektor layanan publik.

"Jakarta ini jendela negara, siapa yang ingin tahu Indonesia, lihatlah Jakarta. Jakarta bagus, Indonesia kesannya bagus. Jakarta jelek, kesan tentang Indonesia akan jelek," tutur Anies.