Sepakat Kembangkan Teknologi Pertahanan Bilateral, India dan Israel Garap Drone hingga Robot
Pesawat tempur India saat mengikuti latihan militer di Israel (Sumber: IDF Spokesperson's Unit via The Jerusalem Post)

Bagikan:

JAKARTA - Beberapa minggu setelah sepakat untuk mengidentifikasi area baru dalam kerja sama pertahanan, Israel dan India menandatangani perjanjian pengembangan teknologi bilateral, seperti drone, kecerdasan buatan dan lainnya.

Perjanjian Inovasi Bilateral (BIA) ditandatangani oleh ketua Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DRDO) India G Satheesh Reddy dan kepala Direktorat Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DDR&D) Israel Danny Gold.

"Berdasarkan perjanjian, perusahaan rintisan dan industri kedua negara akan bekerja sama untuk menghadirkan teknologi dan produk generasi berikutnya di berbagai bidang seperti drone, robotika, kecerdasan buatan, teknologi kuantum, fotonik, biosensing, antarmuka otak-mesin, energi penyimpanan, perangkat yang dapat dipakai, pemrosesan bahasa alami dan lainnya," sebut Kementerian Pertahanan India dalam sebuah pernyataan, mengutip The Jerusalem Post 11 November.

Pengembangan akan didanai bersama oleh DRDO dan DDR&D, dan akan disesuaikan untuk 'memenuhi persyaratan unik' kedua negara dan tersedia untuk Israel dan India.

Kedua negara sepakat dua minggu lalu, untuk membentuk gugus tugas yang akan membangun rencana kerja sama 10 tahun untuk mengidentifikasi area baru dalam kerja sama pertahanan.

Rencana tersebut, yang akan mencakup pengadaan pertahanan, produksi, serta penelitian dan pengembangan, telah disepakati minggu lalu saat kunjungan Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan India Ajay Kumar.

Kumar bertemu dengan mitranya dari Israel Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Mayjen (purn.) Amir Eshel di Markas Besar Militer Kirya di Tel Aviv, untuk pertemuan ke-15 Kelompok Kerja Gabungan (JWG) tentang kerja sama pertahanan.

Menurut The Times of India, kedua pejabat tersebut membahas kerja sama teknologi militer bilateral, serta tantangan strategis di kawasan Timur Tengah dan Indo-Pasifik.

"Kedua belah pihak meninjau kemajuan yang dibuat dalam keterlibatan militer-ke-militer, termasuk latihan dan kerja sama industri," seorang pejabat India dikutip oleh laporan itu, menambahkan "juga diputuskan untuk membentuk sub-kelompok kerja baru pada kerja sama industri pertahanan.

Untuk diketahui, Israel telah memasok India dengan berbagai sistem senjata, rudal dan kendaraan udara tak berawak selama beberapa tahun terakhir, menjadikan India salah satu pembeli perangkat keras militer terbesar Israel.

Sebuah laporan tahun 2020 oleh Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm menemukan, ekspor senjata Israel selama empat tahun terakhir telah menjadi yang tertinggi, terhitung 3 persen dari total global.

Menurut laporan itu, tiga pelanggan teratas senjata Israel adalah India (45 persen dari jumlah total), Azerbaijan (17 persen) dan Vietnam (8,5 persen). Sementara, penjualan senjata ke India secara konsisten mencapai lebih dari 1 miliar dolar AS per tahun.