Qualcomm Bikin Chipset Jaringan 5G untuk Drone
Ilustrasi Drone (Dok. Qualcomm)

Bagikan:

JAKARTA - Banyak yang mengira bahwa teknologi 5G hanya untuk gawai smartphone. Tetapi kini dengan chipset RB5 hasil inovasi baru Qualcomm, teknologi 5G bisa diaplikasikan secara maksimal untuk pengembangan robot maupun drone.

Mengutip Forbes, Kamis 18 Juni, pembuat chip seluler asal San Diego, California, Amerika Serikat (AS) ini kemarin memperkenalkan sistem 5G pertama dengan perangkat keras, perangkat lunak, dan alat untuk robot canggih.

Chipset Qualcomm Robotics RB5 menggunakan prosesor baru QRB5165 yang dikhususkan untuk robot, dan memiliki modul pendamping konektivitas 4G LTE dan 5G melalui modem Qualcomm X55, yang juga digunakan pada smartphone saat ini.

Perlu diketahui, chipset RB5 memiliki kecerdasan buatan (AI) yang berfungsi untuk menciptakan mesin yang super pintar, cepat dan responsif, juga dirancang untuk mengkonsumsi daya dalam jumlah kecil (secara relatif). 

Qualcomm mengharapkan mesin bertenaga RB5 baru yang akan hadir untuk sektor konsumen, perusahaan, pertahanan, industri, dan layanan profesional. Setidaknya 20 perusahaan telah melihat teknologi tersebut lebih awal dan kemungkinan akan menggunakannya. 

Itu termasuk LG dengan produknya drone, Skydio pembuat robot keamanan, NXT Robotics inovasi Meitun-nya yang mengerjakan robot pengiriman dan pesawat tanpa awak di China dan Siasun, yang sedang membangun robot pingpong, Pongbot.

Dan lebih dari 30 perusahaan perangkat keras dan lunak bekerja pada teknologi yang berdekatan untuk mengaktifkan berbagai aplikasi robot nya. Mereka termasuk drone mapper AirMap, penerbit Ubuntu Canonical, manajer armada robot InOrbit, Panasonic dan bisnis RealSense Intel, yang membuat kamera kedalaman dan pelacakan.

Teknologi nirkabel memiliki implikasi besar untuk robot, mobil, perangkat kesehatan, ritel, dan hampir setiap lapisan industri di dunia membutuhkannya. Teknologi 5G dapat menghubungkan lampu jalan dan perangkat lain yang belum terhubung ke internet sebelumnya, dengan sensor di mana-mana yang terus-menerus saling berhubungan.

Menurut laporan ABI Research dari tahun lalu, robotika dan drone adalah peluang besar bagi Qualcomm dan 5G. Akan ada 60 juta mesin seperti yang digunakan tahun ini, dan jumlah itu akan berlipat ganda pada 2025 mendatang.

Kendati demikian, RB5 bukan satu-satunya chipset Qualcomm untuk robot. Tahun lalu, perusahaan tersebut memperkenalkan sistem prosesor pertama khusus untuk teknologi di masa depan yakni Qualcomm Robotics RB3. RB3 sendiri beroperasi pada 4G LTE. 

Bahkan sebelum RB3 memasuki pasar, perusahaan sudah menggunakan teknologi Qualcomm tersebut di perangkat mereka. Anjing robot Sony Aibo dan penyedot debu dari Panasonic, iRobot dikemas dalam teknologinya.

Tetapi dengan menyesuaikan prosesor khusus untuk robot dan drone, Qualcomm lebih mampu menjawab kebutuhan khusus mereka. Ketika memperkenalkan RB3, Qualcomm mengatakan berharap sistemnya akan memungkinkan robot baru di bidang pertanian, konsumen, pengiriman, inspeksi, layanan, manufaktur pintar, pergudangan dan logistik, dan area lainnya.

Sebagai informasi, chipset RB5 baru akan disematkan pada alat berat yang lebih canggih seperti kendaraan otonom, robot seluler otonom, robot pengiriman dan drone, robot kolaborasi, dan mesin yang dirancang untuk inventaris dan keperluan industri.