Fakta dan Data Kebakaran Kilang Minyak Balongan Pertamina di Indramayu Sejauh Ini
JAKARTA - Senin dinihari, 29 Maret, kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan di Indramayu, Jawa Barat terbakar. Kilang VI Balongan adalah kilang keenam dari tujuh kilang milik Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero).
Berikut kami himpun sejumlah fakta soal kebakaran kilang minyak Balongan Pertamina di Indramayu. Segala yang kita ketahui hingga Senin sore, 29 Maret, pukul 17.15 WIB.
Korban tewas, luka, dan hilang
Akibat kebakaran kilang minyak Balongan Pertamina di Indramayu, lima orang mengalami luka bakar berat. Sementara, 15 lainnya luka ringan, termasuk seorang nenek seratus tahun.
Plt Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu Caya mengatakan para korban adalah warga yang rumahnya dekat dengan lokasi kilang minyak. Beberapa lainnya, mereka yang kebetulan lewat saat kebakaran terjadi.
"Korbannya beragam ada warga sekitar dan juga pengguna jalan," kata dia, dikutip Antara.
Nenek berusia seratus tahun itu bernama Tiah. Selain Tiah, kami jabarkan korban luka ringan lain. Data didapat dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Jawa Barat.
Mereka adalah Noaf Firmansyah (21 tahun), Muhammad Sidiq Maulana (13), Guntur Mauluna (13), Suteni (53), Yasmin, Mulyana (82) Dawin (80), Romalah (55), Sanusi (90), Warti (80), Rokamah (80), Raminah (60) dan Ade Suratman.
Nama terakhir adalah satpam yang bertugas di kilang minyak. BPBD juga mencatat satu korban tewas bernama Mashadi Dulkodir, usia 61 tahun.
Sementara, lima korban luka berat adalah Kosim B Durakman (18), Abdul alias Adil (18), Ibnu ajis (18), Ahmad Asrori (18) dan Khoirul Ikhwan (16).
Bertolak belakang dengan data BPBD, Direktur Pertamina Nicke Widyawati menyebut tak ada korban jiwa. Kata dia, "Alhamdulillah tidak ada korban jiwa pada insiden ini," katanya dalam konferensi pers virtual.
Nicke juga mengatakan seluruh korban telah ditangani dengan baik oleh tim medis. Bahkan beberapa korban luka ringan, kata dia telah dipulangkan ke rumah masing-masing.
Selain laporan soal korban luka dan meninggal, kebakaran kilang minyak Balongan di Indramayu juga mencatatkan tiga orang hilang. Hal itu diumumkan Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB Raditya Jati.
Seribuan warga mengungsi
Belasan orang luka ringan. Lima luka berat. Satu dilaporkan meninggal dunia. Selain itu, ribuan orang mengungsi.
Manajer Pusdalops PB BPBD Provinsi Jawa Barat Budi Budiman Wahyu mengatakan, hingga Senin sore, sudah seribuan orang mengungsi. Mereka dibagi ke tiga titik pengungsian, yakni di Pendopo Kabupaten Indramayu, Gor Bumi Patra dan Masjid Islamic Center Indramayu.
BPBD Kabupaten Indramayu melakukan kaji cepat ke lokasi kejadian. Aparat TNI dan Polri yang berada di lapangan pun telah mengimbau kepada masyarakat lain di sekitar lokasi agar mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Terkait kondisi pengungsi yang rentan kerumunan, Pertamina memastikan penerapan protokol kesehatan ketat di lokasi-lokasi pengungsian. Termasuk dalam protokol yang dimaksud, Pertamina mengaku menyiapkan kelengkapan pencegahan COVID-19 berupa masker dan hand sanitizer.
"Untuk logistik, Pertamina akan bekerja sama dengan pemda Kabupaten Indramayu untuk membantu penyediaan konsumsi bagi warga di pengungsian. Selain itu, Pertamina juga menyiapkan terpal serta kebutuhan warga lainnya di pengungsian," kata Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical Ifki Sukarya dalam pernyataan pers.
Pasokan bahan bakar
Kebakaran kilang minyak Balongan milik Pertamina di Indramayu ini menimbulkan kekhawatiran soal pasokan bahan bakar. Mengutip laman Pertamina, kegiatan bisnis utama di Kilang VI Balongan adalah mengolah minyak mentah dari Duri dan Minas menjadi produk BBM, non BBM, dan petrokimia.
Kilang ini mulai beroperasi pada 1994 dan terletak di Indramayu atau sekitar 200 kilometer arah timur Jakarta. Kilang Pertamina Balongan diketahui berperan penting memasok BBM ke DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Pertamina menyatakan potensi kehilangan produksi bahan bakar minyak (BBM) sekitar 400 ribu barel akibat terbakarnya tangki-tangki T-301G di kilang Balongan. Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono mengatakan akibat kebakaran, Pertamina harus mematikan (shutdown) operasional kilang yang saat ini memproduksi BBM dengan kapasitas 125 ribu barel per hari (BPH).
Pertamina juga memerkirakan upaya penormalan kembali Kilang Balongan membutuhkan waktu yang cukup lama yakni empat hingga lima hari. "Kira-kira kehilangan produksi yang enggak bisa disuplai dari Kilang Balongan 400 ribu barel," katanya dalam konferensi pers virtual, Senin, 29 Maret.
Untuk menggantikan peran Kilang Balongan sementara waktu, suplai BBM ke DKI Jakarta Jawa Barat, dan Banten akan dipasok dari Kilang Cilacap dan Kilang Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). Kilang Cilacap produksinya akan ditingkatkan hingga 300 ribu barel. Sementara TPPI bisa ditingkatkan produksinya hingga 500 ribu barel.
"Dari Cilacap akan dibawa dengan kapal disuplai langsung dari Tanjung Priok. Sedangkan dari TPPI akan disuplaikan lewat Terminal BBM Balongan," tuturnya.
Mulyono menjamin, stok BBM nasional saat ini sangat aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Stok gasoline, kata Mulyono tercatat 10,5 juta barel dan diperkirakan cukup untuk 28 hari ke depan.
Penyebab kebakaran Kilang Minyak Balongan milik Pertamina di Indramayu
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati menyebut penyebab kebakaran masih diinvestigasi. "Untuk penyebab kebakaran, kita belum ketahui dengan pasti. Jadi sampai saat ini, kami masih melakukan investigasi dibantu pihak-pihak berwenang," katanya dalam konferensi pers virtual.
Nicke juga menjelaskan saat ini otoritas berfokus menyelesaikan kondisi darurat di lapangan. Dalam konferensi pers itu Nicke juga menyampaikan maaf kepada masyarakat di sekitar lokasi Kilang Minyak Balongan, Indramayu. Nicke juga meminta masyarakat tenang.
"Saya mewakili Pertamina ingin menyampaikan rasa prihatin yang sangat mendalam atas terjadinya insiden ini dan juga permohonan maaf kepada masyarakat. Mohon doa kami seluruh tim Pertamina dan juga stakeholder ini dapat menangani insiden ini," tuturnya.
Terkait penyebab kebakaran, Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri menyebut adanya laporan mengenai indikasi kebocoran pipa. "Kami mendapatkan informasi tadi bahwa ada rembesan atau kebocoran di pipa tangki yang terbakar," katanya dikutip Antara.
Kebocoran itu, kata Ahmad Dofiri diduga memicu terbakarnya tangki minyak di kilang minyak RU VI Balongan. Meski begitu Ahmad Dofiri menegaskan yang ia sampaikan adalah informasi awal.
"Saya kira akibatnya itu, tetapi ini informasi awal, karena semalam itu ada petir yang cukup besar juga. Namun ini informasi awal, selebihnya nanti," katanya.
*Baca Informasi lain soal KEBAKARAN KILANG MINYAK INDRAMAYU atau baca tulisan menarik lain dari Bagus Santosa, Diah Ayu Wardani, Didi Kurniawan, Mery Handayani, dan Rizky Adytia Pramana.