FOTO: Dahsyatnya Kobaran Api Kilang Balongan yang Meledak
Langit memerah karena kobaran api ledakan kilang minyak Balongan (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Kilang minyak RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat meledak dan terbakar hebat. Petugas hingga siang ini masih berupaya memadamkan api.

Ledakan kilang minyak Balongan diawali dengan bau menyengat pada Minggu, 29 Maret tengah malam. Pada Senin, 29 Maret dini hari, kilang minyak terbakar hebat disertai beberapa kali ledakan. 

“Karena saya setiap hari di sana, jadi tahu betul bau ini bukan yang seperti biasa. Baunya seperti bensin,” kata Yati (40), warga Blok Kesambi, Balongan, Indramayu dikutip Antara. 

DOK Instagram Bupati Indramayu ninaagustina.official

Sebanyak lima orang mengalami luka bakar berat dan 15 lainnya mengalami luka ringan akibat kebakaran yang terjadi di kilang minyak RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

"Data sementara ada lima orang yang mengalami luka bakar berat," kata Plt Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Caya.

DOK Instagram Bupati Indramayu ninaagustina.official

Sementara itu, Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri mengatakan ada laporan mengenai indikasi kebocoran pada pipa tangki minyak yang terbakar di kilang minyak RU VI Balongan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. 

"Kami mendapatkan informasi tadi bahwa ada rembesan atau kebocoran di pipa tangki yang terbakar," katanya dikutip Antara, Senin, 29 Maret.

DOK ANTARA

Kebocoran tersebut, menurut dia, diduga memicu terbakarnya tangki minyak di kilang minyak RU VI Balongan.

Sedangkan Bupati Indramayu Nina Agustina sudah meninjau langsung lokasi kebakaran bersama Kapolda Jawa Barat. Nina berkoordinasi dengan Forkopimda serta Pertamina RU VI Balongan agar pemadaman dapat dilakukan secepatnya. Dia juga memastikan warga terdampak mendapatkan penanganan.

Sebagian warga yang terdampak musibah kebakaran kilang Balongan saat ini ditampung di Pendopo Bupati Indramayu. 

“Mohon doa dari seluruh warga masyarakat Indramayu agar musibah kebakaran ini dapat segera teratasi,” kata Nina Agustina.