Risiko Filler Payudara yang Mengintai Pemakainya
YOGYAKARTA - Filler payudara menjadi jalan pintas bagi para perempuan yang memimpikan punya buah dada sesuai keinginan. Tidak sedikit perempuan yang ingin mengubah bentuk payudaranya agar memiliki ukuran yang didambakannya.
Filler merupakan praktik kosmetik dengan cara menyuntikan bahan sintetis atau alami ke bagain tubuh. Sebenarnya metode filler sudah banyak dilakukan, namun berupa filler bibir atau wajah. Sementara filler untuk membesarkan payudara masih terbilang jarang.
Filler payudara dilakukan melalui pembedahan menggunakan implan atau transfer lemak. Meski bisa menghasilkan bentuk payudara seperti yang diharapkan, namun ada beberapa risiko filler payudara yang harus diwaspadai.
Beberapa Risiko Filler Payudara
Ada sejumah efek samping yang mungkin dialami oleh pasien filler payudara. Berikut ini beberapa risiko yang bisa terjadi dalam penggunaan filler payudara:
Infeksi
Setiap tindakan invasif memiliki risiko terjadinya infeksi. Jika prosedur tidak dilakukan di lingkungan steril atau jika tidak mengikuti protokol kebersihan yang tepat, ada kemungkinan terkena infeksi bakteri atau jamur di area suntikan. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi di klinik medis terlebih dahulu.
Reaksi Alergi
Sebagian orang mungkin memiliki alergi terhadap bahan pengisi yang dipakai pada suntik filler. Reaksi alergi bisa bervariasi pada setiap orang, mulai dari iritasi ringan hingga respons lebih serius yang memerlukan perhatian medis. Risiko alergi dapat dikurangi dengan mengunjungi klinik kesehatan yang menggunakan produk berkualitas tinggi.
Pergeseran Bentuk
Ada kemungkinan bahan pengisi dalam praktik filler dapat bergerak atau berpindah dari tempatnya seiring waktu. Kondisi ini dapat mengakibatkan hasil yang tidak alami atau tidak simetris.
Terbentuknya Benjolan
Distribusi bahan filler yang tidak merata atau teknik penyuntikan yang tidak tepat dapat menyebabkan terbentuknya benjolan, tonjolan, atau ketidakrataan pada jaringan payudara. Namun hal ini dapat dihindari dengan memastikan penempatan dan penyaluran bahan filler dilakukan dengan tepat. Risiko terbentuknya benjolan menjadi lebih tinggi setelah terjadi infeksi.
Rasa Nyeri
Suntikan bahan filler dapat menyebabkan sensasi nyeri. Selain itu, pasien juga akan merasakan efek ketidaknyamanan atau terasa tekanan di area yang diobati. Tetapi gejala ini biasanya akan mereda dalam waktu 72 jam.
Tidak Bertahan Lama
Efek dari penggunaan filler pada payudara mungkin tidak bersifat permanen. Jadi kemungkinan diperlukan suntikan tambahan untuk mempertahankan penampilan yang diinginkan. Pengisi HA Dermal biasanya bertahan sekitar 1-2 tahun, sementara pengisi bio-gel memiliki masa bertahan antara 6-12 bulan.
Hasil Tidak Sesuai Keinginan
Hasil dari prosedur filler tidak dapat diprediksi dengan pasti. Mendapatkan hasil yang simetris dan alami mungkin lebih sulit. Meskipun tidak umum terjadi, efek ini tetap mungkin terjadi dan perlu dipertimbangkan.
Baca juga:
- Apakah Daging Kambing untuk Sate Perlu Dicuci Atau Tidak? Begini Jawaban dan Beberapa Alasan Medisnya
- Ragam Aktivitas di Jakarta Fair 2024: Wisata Kuliner hingga Konser Musik
- Karena Terlalu Pedas, Mi Buldak Asal Korea Ditarik dari Pasaran di Denmark
- Apa itu Tukak Lambung? Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Pantangan Praktik Filler di Bagian Tubuh Tertentu
Filler sebagai prosedur kecantikan untuk wajah dan kulit sudah menjadi praktik yang umum. Namun filler untuk payudara sebenarnya tidak dianjurkan karena berbagai risiko yang mengintai di belakangnya. Tidak sedikit kasus keluhan pada pasien setelah melakukan filler payudara.
Penerapan filler payudara sebenarnya tidak pernah disetujui secara resmi. Banyak ahli mengingatkan pantangan pemakaian filler di sejumlah bagian tertentu di tubuh, termasuk payudara. Berikut ini pantangan suntik filler untuk tujuan:
- Memperbesar atau meningkatkan ukuran payudara
- Memperbesar atau menambah ukuran bokong
- Implan ke tulang, otot, ligamen, atau tendon
- Menyuntik area glabella (antara alis), hidung, periorbital (sekitar mata), leher, atau dahi
Demikianlah beberapa risiko filler payudara yang harus diwaspadai bagi orang-orang yang berniat memperbesara atau meningkatkan ukuran payudara dengan cara ini. Mengingat suntuk filler payudara masih belum disetujui secara resmi, sebaiknya pertimbangkan kembali dengan melihat risikonya. Baca juga jenis filler wajah untuk menjaga kecantikan.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.