Genjot Vaksinasi COVID-19, Korea Selatan Setujui Penggunaan Vaksin Pfizer
JAKARTA - Badan keamanan obat Korea Selatan pada Hari Jumat 5 Februari, menyetujui pemakaian vaksin COVID-19 lansiran Pfizer, untuk menggenjot progam vaksinasi.
Melansir Koreatimes, Kementerian Keamanan Makanan dan Obat mengizinkan penggunaan dua rejimen dosis penuh Pfizer, setelah tiga evaluasi independen terpisah tentang kemanjuran dan keamanan.
Total Pemerintah Negeri Ginseng memesan vaksin Pfizer untuk 23 juta orang di bawah kontrak langsung. Gelombang pertama pengiriman vaksin diharapkan tiba akhir bulan ini.
Kementerian Keamanan Makanan dan Obat Korea Selatan mengungkapkan, vaksin Pfizer dua dua dosis suntikan, menunjukan tingkat kemanjuran lebih dari 95 persen, termasuk untuk orang berusia 16-17 tahun dan usia 65 tahun ke atas.
Terlepas dari keputusan kementerian, belum jelas apakah remaja memenuhi syarat untuk menerima vaksin Pfizer karena otoritas kesehatan setempat di sini mengecualikan orang yang berusia di bawah 18 tahun.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) diharapkan mengadakan pertemuan, untuk memutuskan apakah akan memasukkan remaja untuk divaksin dengan vaksin Pfizer.
Persetujuan tersebut terpisah dari vaksin Pfizer untuk lebih dari 56.000 pekerja medis, yang diberikan sebelumnya sebagai bagian dari proyek Fasilitas COVAX vaksin global Organisasi Kesehatan Dunia.
Dokter, perawat, dan profesional kesehatan lainnya yang merawat pasien COVID-19 di wilayah Seoul, mulai menerima suntikan pertama rejimen Pfizer di fasilitas vaksinasi yang dikelola pemerintah di pusat Kota Seoul minggu lalu.
Produk Pfizer melalui COVAX sebelumnya mendapat persetujuan impor khusus dari kementerian.
Kementerian juga mengatakan belum mulai meninjau apakah akan mengizinkan penyimpanan vaksin Pfizer pada suhu yang lebih tinggi selama dua minggu, dengan alasan bahwa data lebih lanjut diperlukan untuk tinjauan tersebut.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengatakan akan memungkinkan vaksin Pfizer diangkut dan disimpan hingga dua minggu pada suhu freezer konvensional, bukan dalam kondisi sangat dingin.
"Sebanyak 225.853 orang telah diberikan suntikan pertama mereka atau 0,43 persen dari 52 juta penduduk negara itu. Dari total, 221.944 pekerja perawatan kesehatan dan pasien di fasilitas perawatan kesehatan, sudah menerima suntikan pertama dari rejimen vaksin dua dosis yang dikembangkan oleh AstraZeneca," kata KDCA.
"Sebanyak 59,4 persen kelompok prioritas penerima vaksinasi untuk vaksin AstraZeneca telah diinokulasi, yang jauh lebih cepat daripada rencana peluncuran yang diumumkan sebelumnya," tambah KDCA.
Baca juga:
- Amerika Serikat Gagalkan Transaksi Senilai 1 Miliar Dolar oleh Rezim Militer Myanmar
- China Gelontorkan Dana 208,47 Miliar Dolar AS untuk Anggaran Pertahanan
- Italia Blokir Ekspor 250 Ribu Dosis Vaksin COVID-19 ke Australia
- Ada Ancaman Keamanan, Penempatan Ribuan Tentara Garda Nasional di Washington D.C Diperpanjang
Sementara dari 56.363 orang yang dijadwalkan menerima vaksin Pfizer, 6,95 persen telah divaksinasi. Kelompok itu termasuk dokter, perawat, dan profesional kesehatan lainnya yang merawat pasien COVID-19 di wilayah Seoul yang lebih besar.