Microsoft Catat Pertumbuhan Pendapatan Kuartalan Terbaik dalam Dua Tahun
JAKAFRTA - Microsoft dilaporkan akan mencatat lonjakan pendapatan kuartalan sebesar 15,8%, menjadi pertumbuhan terbaik dalam hampir dua tahun terakhir. Pertumbuhan ini didorong oleh adopsi yang semakin meningkat dari produk-produknya yang diperkaya dengan kecerdasan buatan generatif, yang meningkatkan permintaan akan layanan cloud-nya.
Langkah awal Microsoft dalam kecerdasan buatan diprediksi akan memperkuat posisinya sebagai perusahaan teknologi terbesar berdasarkan nilai pasar. Dengan valuasi mencapai 3 triliun (Rp47,4 kuadraliun), Microsoft baru-baru ini menggeser Apple dari posisi sebagai perusahaan paling berharga, sebuah posisi yang telah dipegang oleh Apple sejak 2011.
Hasil laporan kuartalannya yang dijadwalkan pada Selasa 30 Januari, diperkirakan akan memberikan pandangan yang lebih jelas terhadap perkembangan kecerdasan buatan (AI) di tahun ini. Investor telah mengalokasikan dana besar ke dalam teknologi AI pada tahun 2023, dan kinerja Microsoft akan mempengaruhi sentimen pasar terkait investasi ini.
"Gen AI telah muncul sebagai prioritas utama bagi chief information officers (CIO) dan Microsoft memiliki posisi yang sangat baik, dengan sebagian besar CIO mengharapkan untuk menggunakan produk AI Microsoft dalam 12 bulan ke depan," kata analis Morgan Stanley, Keith Weiss.
Microsoft telah meluncurkan "Copilot" seharga 30 dolar AS per bulan untuk layanan Microsoft 365, yang membantu dalam membuat draf email, presentasi, dan merangkum sorotan pertemuan. Ini adalah langkah signifikan dalam memperluas penggunaan kecerdasan buatan di berbagai layanan perusahaan.
Analis Jefferies, Brent Thill, juga mengamati peningkatan permintaan untuk layanan AI Azure dari Microsoft, yang diproyeksikan untuk terus bertumbuh di kuartal kedua.
Baca juga:
Meskipun demikian, analis RBC Capital Markets, Rishi Jaluria, menekankan bahwa perkiraan pendapatan dari AI masih harus dipantau lebih lanjut, dan masih terlalu dini untuk memodelkannya sebelum tahun 2025.
Microsoft juga melaporkan peningkatan biaya operasional yang signifikan di kuartal kedua, sejalan dengan rencana perusahaan untuk memperluas infrastruktur AI-nya guna memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Dengan pemulihan di pasar komputer pribadi yang diperkirakan akan membantu pertumbuhan pendapatan dalam bisnis Windows dan perangkat perusahaan Microsoft, perusahaan ini tetap fokus pada inovasi AI untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam industri teknologi.
Menurut analis Morgan Stanley, Keith Weiss, menunjukkan keyakinan tinggi terhadap potensi Microsoft dalam kecerdasan buatan. "Gen AI telah muncul sebagai prioritas utama bagi chief information officers (CIO) dan Microsoft memiliki posisi yang sangat baik," kata Weiss