Staf Senior YouTube Khawatir Short-Form Content Ancam Pendapatan Iklan
JAKARTA - Para staf senior YouTube dilaporkan khawatir bahwa kompetitor TikTok-nya, Shorts, dapat menggerogoti konten long-form yang selama hampir dua dekade menjadi sumber pendapatan utamanya. Hal ini dilaporkan oleh The Financial Times baru-baru ini.
Seperti yang dijelaskan oleh FT, pendapatan iklan YouTube, meskipun baru-baru ini mengalami peningkatan, telah mengalami penurunan dari tahun ke tahun selama tiga kuartal berturut-turut.
YouTube hingga kini masih mencari cara untuk menghasilkan lebih banyak uang dari iklan Shorts. Konten long-form memungkinkannya untuk menampilkan lebih banyak iklan per video, tetapi seiring konten short-form secara bertahap mengambil alih, para pembuat konten sendiri mengunggah video long-form yang lebih sedikit. Laporan FT juga mneyoroti keprihatinan staf senior YouTube terkait angka-angka internal.
Baca juga:
- Tencent, Xiaomi, dan Lainnya Mulai Menerapkan Pengawasan Baru China terhadap Aplikasi Baru
- Cathie Wood, Optimistis Terhadap Potensi Bitcoin dan Kecerdasan Buatan
- Google Tiba-tiba Naikkan Harga Paket Langganan Nest Aware
- Lionel Messi Bagikan Teknologi Inovatif OrCam MyEye ke Domingos, Mahasiswa Tunanetra Brasil
Namun, apakah para staf senior YouTube menyukainya atau tidak, YouTube harus mendukung Shorts karena semakin populer. Dalam menjaga kualitasnya, ini berarti menambah fitur seperti ringkasan AI dan sorotan NFL, bahkan membuat kompromi di tempat lain dalam bisnis Google untuk menjaga industri lain tetap mendukung layanan tersebut.
Ini juga berarti berinvestasi dalam pencipta Shorts dan memberi insentif kepada mereka untuk membuat konten eksklusif untuk layanan YouTube.