JAKARTA - Google mulai menaikkan harga langganan layanan perekaman berbasis cloud di kamera Nest, yakni Nest Aware dan Nest Aware Plus.
Dalam email kepada pelanggannya, Google mengingatkan harga Nest Aware telah menjadi 8 dolar AS (Rp121 ribuan) per bulan yang sebelumnya hanya 6 dolar AS (Rp91 ribuan), dan 80 dolar AS (Rp1,2 jutaan) untuk per tahun.
Harga baru ini merupakan kenaikan pertama untuk perekaman video sejak 2020. Dengan itu, pengguna masih mendapatkan riwayat peristiwa selama 30 hari, yang direkam saat kamera mendeteksi sesuatu di rumah.
Sementara pada Nest Aware Plus, yang menggandakan riwayat video peristiwa dari 30 menjadi 60 hari dan menambahkan riwayat video 24/7, naik dari 12 dolar AS (182 ribuan) per bulan atau 120 dolar AS (Rp1,8 jutaan) per tahun menjadi 15 dolar AS (Rp228 ribuan) per bulan atau 150 dolar AS (Rp2,2 jutaan) per tahun.
Kedua harga anyar tersebut juga sudah berlaku untuk pelanggan baru. Sebaliknya, pelanggan yang ada di AS, Inggris, dan Australia akan melihat perubahan tersebut pada 6 November.
Negara lain dilaporkan akan diberi tahu 30 hari sebelum kenaikan harga. Sayangnya, Google tidak menjelaskan alasan di balik kenaikan harga tersebut dalam emailnya kepada pelanggan.
BACA JUGA:
Halaman bantuan hanya menyatakan harga berlangganan dapat berubah untuk mengikuti perubahan pasar, yang dapat mencakup informasi terkini tentang inflasi dan pajak daerah.
Sebagai informasi, baik Nest Aware dan Nest Aware Plus juga merupakan layanan yang menyediakan deteksi wajah, deteksi suara alarm asap dan karbon monoksida.
Dengan fitur-fiturnya, memungkinkan Nest Hub Max bertindak sebagai kameranya sendiri, dan mempermudah untuk menghubungi pusat panggilan 911 terdekat dari rumah pengguna, seperti dikutip dari Digital Trends dan berbagai sumber, Senin, 4 September.