Bagikan:

JAKARTA - Harga Bitcoin, mata uang kripto terbesar di dunia, terus mengalami penurunan dengan kemungkinan menuju kisaran harga 24.000 dolar AS (Rp 365.404.800) hingga 25.000 dolar AS (Rp 380.630.000), sambil kembali menguji EMA 200 minggu. Pada Kamis, 31 Agustus, Bitcoin mengalami penurunan lebih dari 4,5%, menyebabkan harganya turun di bawah 26.000 dolar AS atau sekitar Rp 395.855.200.

Penurunan ini terjadi setelah putusan pengadilan terkait Grayscale dan pengumuman dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) untuk menunda pengajuan ETF Bitcoin dari perusahaan besar seperti BlackRock, VanEck, Valkyrie, dan lainnya. Selain itu, penguatan Dolar AS juga memberikan tekanan tambahan pada aset-aset di pasar keuangan global.

Para analis kripto mengamati dengan cermat kapan SEC AS akan memberikan persetujuan untuk ETF Bitcoin spot pertama di negara ini. Kemenangan Grayscale melawan SEC telah memberikan optimisme, dengan beberapa analis memperkirakan kemungkinan 75% bahwa ETF Bitcoin spot akan disetujui menjelang akhir tahun 2023.

Michaël van de Poppe, pendiri MN Trading, berbagi analisisnya melalui media sosial, mengindikasikan kemungkinan persetujuan SEC pada bulan Oktober atau Desember. Dia juga meramalkan bahwa ETF Ethereum Futures mungkin akan disetujui pada bulan Oktober.

Terkait dengan pergerakan harga Bitcoin, Poppe mengingatkan bahwa saat ini Bitcoin menghadapi hambatan. Selama koreksi baru-baru ini, lebih dari 250 juta dolar AS (setara Rp3,8 triliun) likuidasi terjadi. Kondisi ini turut menyeret harga altcoin.

Menurut data dari TradingView, Bitcoin awalnya menembus support di 27.000 dolar AS (Rp411 jutaan), tetapi kemudian mengalami aksi jual yang signifikan, menyebabkan harganya anjlok ke 25.925 dolar AS (Rp394 jutaan). Meskipun ada pemulihan ke atas 26.000 dolar AS (Rp395.855.200), kenaikan yang dicapai setelah putusan Grayscale pada hari Selasa telah hilang.

Sementara ada tanda-tanda positif dalam perdagangan berjangka (futures) Bitcoin, pasar secara keseluruhan masih menunjukkan garis tren harga yang menurun dalam grafik harian, seperti yang dicatat oleh analis teknikal senior Kitco, Jim Wyckoff.