JAKARTA - OKX, platform pertukaran kripto terkemuka, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka memiliki cadangan aset digital senilai 10,4 miliar dolar AS atau sekitar RP152 triliun, yang terdiri dari Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan stablecoin Tether (USDT).
Haider Rafique, kepala pemasaran OKX, mengatakan bahwa platform ini berkomitmen untuk merilis bukti audit cadangan aset digital bulanan untuk memberikan kejelasan kepada pelanggan.
Rafique menekankan bahwa pelanggan dapat dengan mudah memeriksa bukti audit kapan saja untuk memastikan bahwa aset kripto mereka didukung 1:1, artinya setiap token yang ada di platform memiliki cadangan di belakangnya. Audit terbaru pada tanggal 25 Agustus menunjukkan bahwa OKX memiliki lebih banyak BTC, ETH, dan USDT daripada yang dimiliki oleh pengguna platform.
BACA JUGA:
Menurut audit tersebut, pengguna OKX memiliki total 135.259 BTC sementara bursa memegang 138.584 BTC, termasuk 3.056 BTC yang disimpan oleh pihak ketiga. Pengguna OKX juga memiliki 966.527 Ethereum, sementara platform memiliki 988.631 ETH, dengan 10.253 ETH dalam penahanan pihak ketiga. Terakhir, pengguna OKX memegang 5,01 miliar USDT sementara alamat dompet OKX memegang 5,1 miliar USDT, termasuk 72 juta USDT dalam penahanan dengan pihak ketiga.
OKX menyatakan, "Proof of Reserves (PoR) OKX mencakup 22 aset digital yang umum digunakan dan menunjukkan bahwa OKX telah mempertahankan rasio cadangan melebihi 100% selama sepuluh bulan berturut-turut di semua aset tersebut." Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan transparansi dan kepercayaan pelanggan.
Dalam jajak pendapat di platform media sosial, 67,5% dari 612 orang yang memberikan suara menganggap laporan bukti cadangan bulanan "sangat penting." Selain itu, dalam jajak pendapat lainnya, 79,6% dari 540 pemilih mengatakan bahwa transparansi "sangat penting" ketika memilih platform kripto yang dapat dipercaya. OKX terus berkomitmen untuk menjaga integritas dan keamanan dalam dunia kripto yang dinamis ini.