Bagikan:

JAKARTA - Para pelaku pasar kripto di seluruh dunia harus menghadapi momen sulit ketika pasar mengalami pelemahan secara keseluruhan. Likuidasi besar-besaran senilai lebih dari 90 juta dolar AS (Rp1,3 triliun) terjadi dalam satu jam, dan mencapai angka 150 juta dolar AS (Rp2,2 triliun) dalam 24 jam terakhir.

Dampaknya cukup signifikan, terlihat dari penurunan harga Bitcoin sebesar 3%, BTC anjlok ke level Rp435 jutaan per koin. Kemudian kripto nomor dua, Ethereum (ETH), turut mengalami penurunan lebih dari 2%, turun ke level Rp27 jutaan dalam periode 24 jam terakhir.

Menurut laporan data Coinglass, lebih dari 50 ribu trader terlikuidasi dalam 24 jam terakhir. Likuidasi tunggal terbesar terjadi pada swap BTC/USDT di bursa kripto OKX dengan nilai mencapai 2,57 juta dolar AS (Rp38,5 miliar). Situasi ini tak hanya berdampak pada bursa kripto saja, tapi juga turut memicu penurunan pasar kripto global sebesar 2,3%, menyentuh angka total pasar senilai 1,17 triliun dolar AS (Rp17,5 kuadriliun) dalam 24 jam terakhir.

Salah satu faktor yang diyakini memicu likuidasi besar-besaran ini adalah peluncuran token Worldcoin (WLD) oleh pendiri ChatGPT, Sam Altman. Sejumlah bursa kripto utama, seperti Binance, OKX, Huobi, Bybit, dan lainnya, telah memperdagangkan token tersebut dan menarik minat para trader untuk mencoba perdagangan WLD.

Selain itu, fenomena arus keluar dana aset kripto terjadi pada pekan pertama setelah empat minggu sebelumnya terjadi arus masuk dengan nilai lebih dari 500 juta dolar AS (Rp7,5 triliun). Alasan utama di balik aksi jual ini diduga terkait faktor makro ekonomi.

Menurut laporan Coingape, imbal hasil obligasi pemerintah di seluruh dunia, termasuk imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun, turun menjadi 3,81%. Kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global dan kemungkinan resesi menjadi salah satu penyebab penurunan tersebut. Selain itu, para trader juga menantikan keputusan-keputusan suku bunga penting dari Federal Reserve AS, ECB, dan Bank of Japan.

Sementara itu, CME FedWatch Tool mencatatkan probabilitas sebesar 99,8% untuk kenaikan suku bunga sebesar 25 bps oleh FOMC pada tanggal 26 Juli. Hal ini berarti suku bunga acuan dapat mencapai kisaran 525-550. Peningkatan tajam Indeks Dolar AS (DXY) ke angka 101,25 juga berdampak pada koreksi harga Bitcoin dan Ethereum.

Sejumlah keputusan-keputusan penting terkait suku bunga dan situasi ekonomi global diklaim turut mempengaruhi terjadinya volatilitas di pasar kripto. Meskipun aksi jual belakngan ini menimbulkan pertanyaan bagi banyak investor, situasi ini juga dapat menjadi kesempatan untuk melakukan analisis lebih mendalam sebelum memasuki pasar aset digital.