JAKARTA - Meskipun saham Nvidia mengalami penurunan tajam selama tiga hari perdagangan berturut-turut, token kripto berbasis AI menunjukkan ketahanan dengan lonjakan dua digit. Nvidia kehilangan lebih dari 430 miliar Dolar AS (sekitar Rp7 kuadriliun) dalam kapitalisasi pasar dan mengalami penurunan 13% dari puncaknya. Namun, token kripto AI tetap melonjak signifikan dalam 24 jam terakhir.
Para pedagang kripto mengamati Nvidia sebagai indikator kunci untuk pasar kripto AI. Meskipun ada beberapa kasus pergerakan paralel, seperti selama laporan pendapatan Q4 2023 Nvidia, korelasi tersebut tidak terlihat pada penilaian terbaru ini. Selama lima hari perdagangan terakhir, harga saham Nvidia turun 11,16%, dan saat ini diperdagangkan pada 118,11 Dolar AS (sekitar Rp1,9 juta) menurut data Google Finance.
Menurut informasi CryptoPotato, pada hari Senin, Nvidia mencatat penurunan terbesar kedua tahun ini, dengan sahamnya jatuh 6,7%. Meski penurunan ini, nilai Nvidia hampir tiga kali lipat selama setahun terakhir. Pekan lalu, Nvidia melampaui Apple dan Microsoft untuk menjadi perusahaan paling berharga di AS. Namun, data dari Ycharts menunjukkan kapitalisasi pasar Nvidia turun dari 3,3 triliun Dolar AS (sekitar Rp5,4 kuadriliun) menjadi 2,9 triliun Dolar AS (sekitar Rp47,6 kuadriliun), kehilangan posisinya sebagai yang teratas.
BACA JUGA:
Meski Nvidia, pemimpin dalam Komputasi Kecerdasan Buatan, mengalami penurunan harga saham yang signifikan, token kripto AI tetap menunjukkan peningkatan stabil dalam beberapa jam terakhir. Kapitalisasi pasar AI saat ini sedikit lebih dari 29 miliar Dolar AS (sekitar Rp476 triliun), mencerminkan perubahan 8,7% dalam 24 jam terakhir.
Beberapa pemain utama seperti Near Protocol, Fetch.ai, Internet Computer, Render, dan The Graph mencatat kenaikan signifikan berkisar antara 3% hingga 25%. Pada periode yang sama, penggerak terbesar termasuk Nosana dan Commune AI, dengan kenaikan masing-masing sebesar 37% dan 35%, meskipun memiliki kapitalisasi pasar yang sedang hingga rendah.
Penurunan saham Nvidia tidak bertepatan dengan berita negatif signifikan atau katalisator lainnya, namun kekhawatiran muncul karena CEO Nvidia, Jensen Huang dan eksekutif lainnya baru-baru ini menjual sejumlah besar saham. Sejak 13 Juni, Huang telah menjual saham Nvidia senilai 79,38 juta Dolar AS (sekitar Rp1,3 triliun), menurut laporan pengajuan kepada SEC pada 21 Juni, menarik perhatian besar.
Global Market Insider juga menyoroti dalam sebuah postingan terbaru bahwa eksekutif Nvidia menjual saham mereka dengan kecepatan tercepat yang pernah ada. Selain itu, Barchart melaporkan bahwa eksekutif Nvidia secara kolektif telah menjual saham senilai 796 juta Dolar AS (sekitar Rp13 triliun) sepanjang tahun ini.