Sebut Rencana Perdamaian Presiden Zelensky Tidak Masuk Akal, Menlu Rusia: Belum Ada Proposal yang Serius
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada Hari Rabu, Moskow belum melihat proposal serius untuk perdamaian di Ukraina, menilai usulan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak masuk akal.
Menlu Lavrov mengatakan Moskow siap untuk membahas konflik dengan negara-negara Barat dan untuk menanggapi proposal serius apa pun, tetapi pembicaraan apa pun diperlukan untuk mengatasi masalah keamanan Rusia yang lebih luas.
Berbicara pada konferensi pers di Moskow, Lavrov kembali menyerukan NATO untuk menghapus "infrastruktur militer" dari Ukraina dan negara-negara lain yang dekat dengan perbatasan Rusia.
"Tidak ada pembicaraan tentang negosiasi dengan Presiden Zelensky," kata Lavrov, menggambarkan rencana 10 poin pemimpin Ukraina yang diluncurkan November lalu sebagai "inisiatif yang benar-benar tidak masuk akal", melansir Reuters 18 Januari.
"Mengenai prospek negosiasi antara Rusia dan Barat mengenai masalah Ukraina, kami akan siap menanggapi setiap proposal serius. (Tapi) kami belum melihat proposal serius. Kami akan siap untuk mempertimbangkannya dan memutuskan," jelas Menlu Lavrov.
Baca juga:
- Menlu Rusia Sebut Pertemuan Kepala Intelijen Washington dan Moskow di Turki Atas Permintaan Presiden Biden
- Parlemen Vietnam Setujui Pengunduran Diri Presiden Nguyen Xuan Phuc
- Menlu Rusia Bandingkan Pendekatan Barat dengan Solusi Akhir Hitler: Israel Bilang Tidak Dapat Diterima, Jerman Sebut Mengerikan
- Termasuk Menteri, Tiga Pejabat Kementerian Dalam Negeri Ukraina Tewas dalam Kecelakaan, Presiden Zelensky Perintahkan Penyelidikan
Lavrov menambahkan, pernyataan pemerintah Barat bahwa mereka tidak akan membahas apa pun tentang Ukraina tanpa keterlibatan Kyiv adalah "omong kosong", karena Barat benar-benar mengambil keputusan.