Bagikan:

JAKARTA - Majelis Nasional Vietnam pada Hari Rabu menyetujui pengunduran diri Presiden Nguyen Xuan Phuc, sehari setelah dia secara dramatis meletakan jabatan sebagai bagian dari gerakan anti-korupsi.

Pengunduran dirinya yang tiba-tiba dan belum pernah terjadi sebelumnya, terjadi selama periode pergolakan politik yang signifikan di Vietnam, di mana pembersihan anti-korupsi dan pertempuran faksi telah menyebabkan beberapa menteri dipecat.

Dalam pertemuan luar biasa yang tertutup bagi media internasional, lebih dari 93 persen anggota Majelis Nasional menyetujui pengunduran diri Phuc, kata media pemerintah, melansir CNA 18 Januari.

Tanpa pengganti yang ditunjuk, Vo Thi Anh Xuan, wakil presiden saat ini, secara otomatis menjadi presiden sementara, menurut konstitusi.

Vietnam yang dijalankan oleh Partai Komunis, secara resmi dipimpin oleh sekretaris jenderal, presiden dan perdana menteri.

Pengunduran diri Phuc yang tiba-tiba adalah langkah yang sangat tidak biasa di Vietnam, di mana perubahan politik biasanya diatur dengan hati-hati, dengan penekanan pada stabilitas yang hati-hati.

Pada Hari Selasa, Partai Komunis memutuskan pria berusia 68 tahun itu bertanggung jawab atas kesalahan para menteri senior di bawahnya, selama masa jabatannya sebagai perdana menteri 2016 hingga 2021, sebelum ia menjadi presiden.

Dua wakil perdana menteri - Pham Binh Minh dan Vu Duc Dam - dipecat bulan ini dalam pembersihan anti-korupsi yang menyebabkan penangkapan puluhan pejabat, dengan banyak tuduhan korupsi terkait kesepakatan yang dilakukan sebagai bagian dari penanggulangan COVID-19 Vietnam.

Sekretaris Jenderal Nguyen Phu Trong - orang paling berkuasa di partai - secara luas dipandang sebagai arsitek di balik gerakan anti-korupsi, yang terbukti populer di kalangan masyarakat Vietnam.

Sebelum pengunduran diri Nguyen Xuan Phuc, hanya ada satu presiden Partai Komunis lainnya yang pernah mengundurkan diri, dan itu karena alasan kesehatan.

Diketahui, Nguyen Xuan Phuc diangkat sebagai presiden pada April 2021, setelah mendapat pujian atas keberhasilan penanganan pandemi di negara itu.