Apple Luncurkan Self Service Repair di Eropa, Indonesia Kapan?

JAKARTA - Untuk pertama kalinya, Apple meluncurkan Layanan Perbaikan Mandiri atau Self Service Repair di luar Amerika Serikat (AS), yakni di Eropa. Pengguna yang memiliki Mac atau iPhone rusak di wilayah tersebut bisa membeli suku cadang serta alat pendukung lainnya.

Lebih dari 200 suku cadang untuk iPhone 12 dan iPhone 13 serta MacBook yang menggunakan Apple Silicon tersedia. Namun, kali ini Apple memberikan sedikit peringatan kepada pelanggan Eropa yang ingin menggunakan layanan itu.

Apple menyatakan program Self Service Repair hanya bisa digunakan pada pelanggan berpengalaman dengan tingkat kerumitan yang wajar.

Di luar itu, Apple memperjelas hal terbaik yang harus dilakukan adalah membawa perangkat yang rusak ke teknisi perbaikan bersertifikat, dan Apple percaya 80 persen pelanggannya di Eropa tinggal dalam jarak 30 mil dari ahli elektronik semacam itu, baik Apple Store maupun independen.

Perusahaan diketahui telah menggandakan jumlah lokasi layanan di Eropa dalam tiga tahun terakhir. Lebih lanjut, Apple menyatakan semua suku cadang telah diuji dan dijual dengan harga yang sama, yang digunakan oleh teknisi perbaikan Apple.

Melansir Engadget, Rabu, 7 Desember, jika tidak ingin mengembangkan koleksi alat reparasi khusus Apple, pelanggan juga dapat menyewa perangkat seharga 49 dolar AS setara Rp764 ribuan selama seminggu dengan bebas biaya kirim.

“Kami percaya teknologi terbaik untuk pelanggan kami dan untuk planet ini adalah teknologi yang tahan lama, itulah sebabnya kami merancang produk kami agar tahan lama dan jarang membutuhkan pemeliharaan atau perbaikan,” ungkap COO Apple, Jeff Williams dalam sebuah pernyataan.

“Tetapi ketika perbaikan diperlukan, kami ingin pelanggan memiliki banyak pilihan untuk perbaikan yang aman, andal, dan aman. Itulah mengapa kami sangat bersemangat untuk meluncurkan Self Service Repair di Eropa, memberikan pelanggan kami akses langsung ke suku cadang, peralatan, dan manual asli Apple," imbuhnya.

Meski Apple telah meluncurkan layanan itu di luar AS, belum diketahui pasti apakah Indonesia juga menjadi target pasarnya, mengingat, produk Apple di sini juga cukup banyak diminati.