Panglima Militer Ukraina Akui Serangan Terhadap Pangkalan Udara Rusia di Krimea

JAKARTA - Panglima militer tertinggi Ukraina mengaku bertanggung jawab pada Hari Rabu, atas serangkaian serangan terhadap pangkalan udara Rusia di semenanjung Krimea yang dicaplok, termasuk satu yang menyebabkan kehancuran di fasilitas militer Saky bulan lalu.

Dalam sebuah artikel yang ditulis bersama oleh anggota parlemen Mykhailo Zabrodskyi dan diterbitkan di kantor berita negara Ukrinform, Jenderal Valeriy Zaluzhnyi, panglima tentara Ukraina, mengatakan serangan itu dilakukan oleh rudal atau roket, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Ukraina sampai sekarang hanya mengisyaratkan keterlibatannya dalam serangan Krimea, dengan seorang pejabat senior secara anonim mengatakan kepada Reuters, ledakan pangkalan udara adalah pekerjaan penyabot Ukraina di lapangan.

Menulis tentang tanggapan Ukraina terhadap apa yang dikatakan op-ed adalah strategi Moskow untuk "menjauhkan" perang dari warga Rusia, Zaluzhnyi dan Zaborodskyi menulis tentang "upaya yang berhasil dari Angkatan Bersenjata Ukraina untuk secara fisik mentransfer permusuhan ke Krimea."

Kita berbicara tentang serangkaian serangan roket yang berhasil terhadap pangkalan udara musuh di Krimea, pertama-tama, lapangan terbang Saky," kata artikel itu, melansir Reuters 7 September.

Catatan kaki mengklarifikasi, serangan terhadap Saky adalah "serangan gabungan" yang terjadi pada 9 Agustus, menyebabkan sepuluh pesawat tempur Rusia "tidak berfungsi."