Ukraina Klaim Hancurkan Rudal Jelajah Rusia, Moskow Tuding Serangan Drone Kyiv Lukai Warga Sipil
Ilustrasi peluncuran rudal jelajah Kalibr Rusia. (Sumber: Kementerian Pertahanan Rusia via TASS)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pada Hari Senin, ledakan di Dzhankoi di utara semenanjung Krimea telah menghancurkan rudal jelajah Rusia yang dimaksudkan untuk digunakan oleh armada Laut Hitam Rusia.

Sementara, seorang pejabat yang ditempatkan Rusia di semenanjung, yang dianeksasi oleh Moskow pada tahun 2014, mengatakan, ledakan itu disebabkan oleh pesawat tak berawak yang dipenuhi pecahan peluru dan bahan peledak, menargetkan lokasi-lokasi sipil. Satu orang terluka.

Pernyataan dari direktorat intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan: "Sebuah ledakan di Kota Dzhankoi di utara Krimea yang diduduki telah menghancurkan rudal jelajah Kalibr-KN Rusia saat mereka diangkut dengan kereta api," melansir Reuters 21 Maret.

Pernyataan di media sosial mengatakan, rudal-rudal tersebut, yang dirancang untuk diluncurkan dari kapal permukaan di armada Laut Hitam Rusia, memiliki jangkauan operasional lebih dari 2.500 km (1.550 mil) di darat dan 375 km (233 mil) di laut.

Ihor Ivin, kepala pemerintahan Dzhankoi yang dilantik oleh Rusia mengatakan, kota tersebut diserang oleh drone dan seorang pria berusia 33 tahun mengalami cedera pecahan peluru akibat serangan yang dilakukan.

Dia dibawa ke rumah sakit dan diperkirakan akan selamat. Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen baik laporan dari Ukraina maupun Rusia.

TASS mengutip Ivin yang mengatakan di Krym-24 TV, bahwa sebuah rumah, sekolah, dan toko kelontong terbakar, sementara jaringan listrik mengalami kerusakan.

Sementara Oleg Kryuchkov, penasihat kepala Krimea yang dilantik oleh Rusia, mengatakan serangan pesawat tak berawak itu ditujukan pada target sipil.

"Semua pesawat tak berawak itu menargetkan situs-situs sipil. Salah satunya ditembakkan di atas sekolah teknik Dzhankoi dan jatuh di antara area pengajaran dan tempat tinggal siswa," tulisnya di saluran Telegram.

"Tidak ada situs militer di dekatnya. Yang lainnya dijatuhkan di daerah pemukiman. Selain bahan peledak, masing-masing membawa pecahan peluru," sambungnya.

Diketahui, sebuah pangkalan udara militer Rusia terletak di dekat Dzhankoi, dengan para pejabat Ukraina telah lama mengatakan kota itu dan daerah sekitarnya telah berubah menjadi pangkalan militer Moskow terbesar di Krimea.

Ukraina telah melakukan sejumlah serangan terhadap target-target di Krimea. Agustus lalu, rudal menghancurkan beberapa pesawat di sebuah pangkalan udara di pantai barat daya semenanjung ini. Pihak berwenang Ukraina kemudian mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.