JAKARTA - Rusia mengatakan pada Hari Minggu, pihaknya berhasil mencegat sembilan pesawat tak berawak di atas Semenanjung Krimea dan satu di atas kota kecil Sudzha di wilayah selatan Kursk, hal yang belakangan sering terjadi di dalam negeri atau di wilayah yang dikuasai Moskow.
Lima drone ditembak jatuh dan empat lainnya macet sehingga tidak mengenai sasarannya di Dzhankoi, Krimea, kata seorang pejabat yang ditempatkan Rusia di semenanjung yang dicaplok Moskow dari Ukraina pada tahun 2014.
Sementara, sebuah pesawat tak berawak lainnya yang diluncurkan Ukraina di atas Sudzha pada hari yang sama, juga berhasil dijatuhkan, kata Gubernur wilayah Kursk yang berbatasan dengan Ukraina di aplikasi pesan Telegram, melansir Reuters 5 Juni.
Tidak ada korban jiwa dalam serangan pesawat tak berawak pada Hari Minggu, kata para pejabat. Di Dzhankoi, jendela-jendela di beberapa rumah pecah, Sergei Aksyonov, kepala pemerintahan Krimea yang didukung Rusia, mengatakan di aplikasi pesan Telegram.
Dia menambahkan bahwa satu drone yang tidak meledak ditemukan di wilayah sebuah rumah tinggal, memaksa evakuasi sementara sekitar 50 orang di daerah tersebut.
Serangan tersebut terjadi setelah beberapa serangan di wilayah perbatasan Rusia, Belgorod dan infrastruktur minyak di dalam negeri, serta serangan pesawat tak berawak di distrik-distrik elite Moskow pada awal pekan ini.
BACA JUGA:
Kyiv membantah menyerang Moskow, dengan Ukraina hampir tidak pernah secara terbuka mengaku bertanggung jawab atas serangan di tempat lain di Rusia dan di wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina.
Diketahui, Rusia memiliki sebuah pangkalan udara militer di dekat Dzhankoi. Para pejabat Ukraina telah lama mengatakan, kota itu dan daerah sekitarnya telah berubah menjadi pangkalan militer terbesar Moskow di Krimea.