Nonton Film Miracle in Cell no. 7 Indonesia, Sutradara Lee Hwan Kyung: Terharu, Melampaui Versi Korea
JAKARTA - Falcon Pictures akan menghadirkan film remake terbaru dari Korea Selatan bertajuk Miracle in Cell no. 7. Pada versi lokalnya, film ini diarahkan oleh sutradara Hanung Bramantyo.
Lee Hwan Kyung sebagai sutradara mengaku sudah menonton trailer film versi Indonesia-nya. Ia meyakini Hanung dan para pemain bakal menampilkan sesuatu yang berbeda dari versi orisinalnya.
“Film ini saya rasa bisa melampaui versi Korea. Karena sudah nonton trailernya dan merasa terharu,” kata Lee Hwan Kyung dalam konferensi pers pada hari ini, Rabu, 31 Agustus.
Lee Hwan Kyung menjelaskan keinginannya membuat Miracle in Cell no. 7 karena ingin menunjukkan kesalahan hukum di negaranya.
“Sebenarnya sama seperti Hanung (Bramantyo). Film ini mau memperlihatkan kontradiksi hukum di Korea. Berangkat dari alasan tersebut ingin membuat film ini,” jelas Lee Hwan Kyung.
“Kami sudah lihat trailernya filmnya. Dibandingkan punya negara lain, trailer ini luar biasa. Bahkan lihat trailernya saja sudah terharu,” cerita Kim Min Ki, salah satu produser film Miracle in Cell no. 7.
Baca juga:
- Jordan Peele Jawab Rencana Sekuel Nope: Kami Belum Selesai
- Disutradarai Ryan Adriandhy, Teaser Perdana Film Jumbo Hadirkan Karakter Don
- Review Film Orphan: First Kill: Teka-Teki Esther yang Bikin Bingung
- Usai Ditampar Will Smith di Oscar 2022, Chris Rock Tolak Tawaran Jadi Presenter Academy Awards 2023
Hanung pun mengaku ada tantangan tersendiri saat meremake film ini. Berbeda dari film sebelumnya, ia merasa tantangan meremake sebuah film lebih besar dari mengadaptasi buku.
“Film orisinalnya secara plot, cerita, karakter itu sudah kuat. Jadi saya berharap film ini tidak jauh dari film (orisinal),” kata Hanung Bramantyo.
Selain itu Hanung juga memberikan beberapa penyesuaian dalam Miracle in Cell no. 7. Salah satu yang paling khas adalah cuaca di Indonesia yang berbeda dengan Korea Selatan.
“Tidak ada yang spesifik selain bahasa. Hukum juga harus hati-hati (dibuat) di sini. Problem paling cuaca. Cuaca dingin kan di sana jadi penggerak film sementara Indonesia enggak bisa dibuat jadi es jadi kejadian itu harus diubah,” jelas Hanung.
“Mereka sangat membebaskan kita secara kreatif untuk menggunakan unsur lokl. Karena kita enggak bisa ngikutin semua. Banyak penyesuaian dengan iklim, kultur,” tambah Erica selaku produser untuk versi Indonesia-nya.
Miracle in Cell no. 7 menceritakan Dodo Rozak (Vino G. Bastian) seorang bapak pengidap disabilitas yang tinggal dengan anaknya, Kartika (Graciella Abigail). Sebuah kejadian mengubah nasib Dodo dan memisahkan ia dengan sang buah hati.
Film Miracle in Cell no. 7 akan tayang di bioskop Indonesia mulai 8 September 2022.