Tether Umumkan Burn 11,1 Miliar USDT
JAKARTA – Penerbit stablecoin, Tether, mengumumkan pembakaran (burning) stablecoin USDT senilai 11,1 miliar token. Informasi tersebut disampaikan oleh CTO Tether Paolo Ardoino baru-baru ini.
Ardoino menyatakan bahwa Tether telah membakar 6,6 miliar di jaringan TRC-20 dan 4,5 miliar token di jaringan ERC-20. Dia menyampaikan pengumuman melalui akun Twitter resminya @paoloardoino pada 20 Juni kemarin.
Pembakaran atau burning merupakan proses penghapusan token secara permanen dari peredaran. Pengembang kripto biasa melakukan proses ini untuk mengurangi suplai token yang beredar di pasar.
Pembakaran token ini bukan yang pertama kalinya dilakukan Tether. Namun ini adalah pembakaran token dalam jumlah yang lebih besar dibanding sebelumnya. Harga USDT dipatok terhadap aset yang stabil yakni uang fiat dolar AS.
Baca juga:
- Tether Diduga Jual Surat Berharga Komersial Perusahaan, Ini Tanggapan Penerbit Stablecoin USDT!
- Bank of England Sebut Stablecoin “Tidak Stabil”, Hmm...
- Tether Simpan Dana Cadangan di Capital Union, Begini Keterangan dari Bank Tersebut
- Woh! Tether (USDT) Simpan Dana Cadangannya di Bank Tak Dikenal di Bahama
Sebagai informasi, stablecoin USDT tidak dapat ditambang dan tidak terdesentralisasi sebagaimana mata uang kripto lainnya. Pembakaran tersebut ditujukan untuk menyesuaikan pasokan dengan permintaan pengguna.
Sebelumnya, pada awal Mei lalu, Tether membakar total 3 miliar token USDT di akun yang dikenal sebagai Tether Treasury dalam dua pembakaran berturut-turut, 2 miliar dan 1 miliar USDT.
Pembakaran dipicu oleh munculnya informasi negatif mengenai Tether beberapa waktu lalu. Karenanya investor kehilangan kepercayaan kepada USDT dan mulai beralih ke stablecoin lain, USDC.