Invasi Rusia Mendapat Perlawanan Sengit, 1.000 Tentara Bayaran Wagner Group Dikerahkan ke Ukraina Timur untuk Operasi Tempur

JAKARTA - Intelijen militer Inggris mengatakan pada hari Senin bahwa perusahaan militer swasta Rusia, Grup Wagner, telah dikerahkan ke Ukraina timur, menurut Kementerian Pertahanan Inggris.

"Mereka diperkirakan akan mengerahkan lebih dari 1.000 tentara bayaran, termasuk para pemimpin senior organisasi tersebut, untuk melakukan operasi tempur," ungkap Kementerian Pertahanan Inggris, melansir Reuters 29 Maret.

Laporan tersebut mengklaim, personel Wagner telah diprioritaskan untuk konflik di Ukraina daripada dalam operasi di Afrika dan Suriah. Ini dimotivasi oleh kerugian besar dan invasi yang melambat karena perlawanan sengit Ukraina dan masalah logistik yang parah, seperti mengutip The Jerusalem Post.

Tahun lalu, Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap kontraktor militer swasta Rusia Wagner Group, serta pada delapan individu dan tiga perusahaan energi lainnya di Suriah, menuduh kelompok operasi klandestin atas nama Kremlin.

"Kelompok Wagner bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia yang serius di Ukraina, Suriah, Libya, Republik Afrika Tengah, Sudan dan Mozambik," sebut Uni Eropa dalam jurnal resminya, yang mencantumkan penyiksaan dan eksekusi di luar hukum.

Rusia membantah melakukan kesalahan. Presiden Vladimir Putin mengatakan. kontraktor militer swasta memiliki hak untuk bekerja dan mengejar kepentingan mereka di mana pun di dunia, selama mereka tidak melanggar hukum Rusia. Presiden Putin mengatakan Grup Wagner tidak mewakili negara Rusia atau dibayar olehnya.

Terpisah, intelijen militer Ukraina pada Hari Senin menerbitkan nama dan rincian kontak dari 620 orang yang diduga sebagai petugas Layanan Keamanan Federal (FSB) Rusia yang terlibat dalam "kegiatan kriminal" di Eropa.

Reuters tidak dapat memverifikasi informasi tersebut. Semnetara, Rusia tidak segera mengomentari daftar nama.

Dalam sebuah unggahan dalam bahasa Rusia di situs resminya, badan intelijen kementerian pertahanan Ukraina mendaftarkan orang-orang yang dikatakan sebagai karyawan FSB yang terdaftar di markas besar badan tersebut di Moskow.

"Karyawan FSB Rusia terlibat dalam kegiatan kriminal negara-agresor di Eropa," katanya, tanpa merinci lebih lanjut tentang dugaan kejahatan tersebut.

Informasi tersebut juga mencantumkan nama-nama di bawah foto markas besar FSB di Moskow, penerus polisi keamanan KGB era Soviet.