Pemerintah Inggris Ubah Izin Agar Chelsea Bisa Jual Tiket, tapi Klub Tidak akan Menerima Pendapatan Apapun
JAKARTA - Pemerintah Inggris telah mengubah lisensi khusus Chelsea agar para pendukung bisa membeli tiket pertandingan tandang, pertandingan turnamen piala dan pertandingan putri.
Hal tersebut diungkapkan Kementerian Digital, Budaya, Media dan Olahraga (DCMS) seperti dikutip Antara dari Reuters, Rabu.
Tapi, pemerintah menegaskan Chelsea tidak akan menerima pendapatan apa pun dari penjualan tiket, karena semua hasil penjualan tiket akan diberikan kepada penyelenggara kompetisi yang relevan.
"Sejak Roman Abramovich ditambahkan pada daftar sanksi Inggris karena kaitannya dengan (Presiden Rusia) Vladimir Putin, kami sudah bekerja ekstensif guna memastikan klub ini bisa terus bermain sepak bola sambil memastikan rezim sanksi terus ditegakkan," kata Menteri Olahraga Nigel Huddleston. .
"Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada para penggemar atas kesabaran mereka selagi kami terlibat bersama otoritas sepak bola agar hal ini bisa terjadi."
Baca juga:
- Kiper Baru Inter Milan Andre Onana Terlibat Kecelakan Maut
- Liverpool Bersaing dengan Barcelona untuk Pemain Bergaji Rp1,1 Miliar per Pekan, Calon Pengganti Mohamed Salah?
- Sudah Lewati Tes Medis, Pemain AC Milan Franck Kessie Segera Gabung Barcelona: Gajinya Rp102 Miliar!
- Kalah Telak dari Tim Kampus di Korea, Ini Kata Pencetak Gol Timnas Indonesia U-19
Abramovich resmi tidak lagi memimpin Chelsea karena mendapat banyak kecaman dari warga Inggris terkait invasi Rusia di Ukraina. Dia menyerahkan kepengurusan tim berjuluk The Blues itu pada badan amal internal klub.
Abramovich memang dikenal dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Hal itulah yang membuatnya kian "diserang" warga Inggris.
Meski sudah melepas Chelsea, dia mengaku akan selalu mendukung klub selamanya. Dia akan selalu mengambil keputusan untuk kepentingan terbaik klub.