JAKARTA – Robinhood Markets Inc mengatakan pada Senin, 8 November, bahwa pihak ketiga telah memperoleh akses ke alamat email sekitar lima juta pelanggannya.
Broker bebas biaya ini menyatakan bahwa nama lengkap dari kelompok berbeda yang terdiri dari sekitar dua juta orang juga terungkap dalam pelanggaran tersebut. Sementara saat ini terdapat 310 orang yang memiliki lebih banyak informasi pribadi, termasuk nama, kelahiran, tanggal dan kode pos, yang dikompromikan.
“Sebagai perusahaan Safety First, kami berutang kepada pelanggan kami untuk bersikap transparan dan bertindak dengan integritas,” kata Chief Security Officer Robinhood, Caleb Sima, dalam pernyataan di blog mereka. “Menyusul peninjauan yang cermat, membuat seluruh komunitas Robinhood memperhatikan insiden ini sekarang adalah hal yang benar untuk dilakukan.”
BACA JUGA:
Robinhood mengatakan pihaknya yakin tidak ada nomor jaminan sosial, nomor rekening bank, atau nomor kartu debit yang terungkap dan tidak ada kerugian finansial bagi pelanggan sebagai akibat dari insiden yang terjadi pada 3 November itu.
"Pihak yang tidak berwenang secara sosial merekayasa karyawan dukungan pelanggan melalui telepon dan memperoleh akses ke sistem dukungan pelanggan tertentu," kata perusahaan itu dalam sebuah posting blog, menambahkan bahwa pihak ketiga telah menuntut pembayaran pemerasan.
Akibat kebocoran ini, saham Robinhood Markets Inc turun sekitar 3% dalam perdagangan yang diperpanjang Senin lalu.