Penelitian Terbaru: Warganet Twitter Indonesia Paling Benci Microsoft
Microsoft menjadi perusahaan dengan sentimen buruk terbanyak di Indonesia. (foto dok unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Situs ulasan RAVE Review merilis penelitian terbaru mereka terkait pembahasan di salah satu media sosial populer seperti Twitter. Penelitian itu mencakup penilaian lebih dari satu juta tweet terkait merek untuk konten positif atau negatif.

RAVE membuat daftar setiap perusahaan besar Amerika Serikat (AS) dan Inggris dalam kategori makanan cepat saji, gim, dan teknologi. Kemudian menggunakan alat analisis SentiStrength, untuk melihat berapa banyak tweet yang diterima setiap merek dalam konteks positif dan negatif.

Secara mengejutkan ternyata Microsoft paling banyak mendapat kritikan pedas dari warganet. Pembuat Windows itu rupanya lebih dibenci ketimbang Google, Amazon, bahkan Facebook. Sebanyak 41,57 persen tweet negatif berhasil di dapatkan Microsoft. Pembenci Microsoft terbesar adalah Indonesia, sebesar 51,35 persen.

"Microsoft mengambil mahkota sebagai yang paling dibenci di 22 negara," ungkap RAVE Review dalam penelitiannya seperti dikutip dari PC Mag, Rabu, 29 September.

Sebagai perbandingan, Facebook dan Google paling tidak disukai di 24 negara. Ini merupakan penelitian yang menarik karena tampaknya semakin banyak kebencian yang didapatkan oleh suatu merek, semakin populer pula perusahaan tersebut.

"Lihat saja Disney. Kami menemukan bahwa lebih dari sepertiga 34,32 persen tweet tentang Disney kebanyakan muncul konteks negatif terhadap merek. Namun, harga saham Disney naik 125 persen tahun lalu, bahkan dengan taman hiburannya ditutup. Ketika Anda membenci sesuatu, tweet Anda secara langsung dapat memberikan popularitas gratis untuk sesuatu yang Anda benci," ujar RAVE.

Begitupun dengan layanan transportasi Uber. Perusahaan tersebut diketahui banyak menerima kebencian di AS, Inggris, dan Arab Saudi. Di AS, tidak hanya Uber yang paling sering mendapat kebencian, ada juga LEGO, Sony, Microsoft, dan Netflix.

Adapula Tesla milik Elon Musk, yang telah berhasil menarik pengikut seperti sekte dengan pembenci dan fanboy yang setara berada di posisi ketujuh yang paling dibenci.

Lebih lanjut, tim RAVE Reviews juga menyusun daftar 100 merek global terbesar menurut volume pencarian dan menemukan Sony mendapatkan kebencian paling banyak di sekitar delapan negara, mengingat perusahaan melakukan segalanya mulai dari menjadi produser film hingga memberi dunia beberapa gim terbaik.

Apple adalah target utama kemarahan rakyat di Irlandia 73,33 persen dan Pakistan 64,29 persen, dan juga memimpin di empat negara lainnya. Jumlah kebencian tertinggi untuk Amazon adalah 50 persen di Jerman, tetapi hanya tersedia di 18 negara. Semakin global, Facebook memperoleh skor kebencian 85 persen di Hong Kong, dan Google mengumpulkan 43,48 persen di Israel.

Sementara itu, perusahaan gim yang paling dibenci di AS dengan 95,68 persen dan Canada 100 persen adalah Game Freak, penerbit di balik seri Pokémon. Kemudian, merek gim yang paling dibenci secara universal adalah Ubisoft, di 23 negara. Capcom berada di urutan kedua. Dan terakhir Nintendo hanya dibenci di Norwegia sebanyak 54,55 persen.