Bagikan:

JAKARTA - Mantan gelandang Manchester United, Anderson, telah dituduh melakukan pencucian uang sebesar 4,7 juta pound melalui cryptocurrency di Brasil.

Pemilik nama asli,  Anderson Luís de Abreu Oliveira, semasa kariernya menghabiskan tujuh tahun bersama United. Ia dikenang sebagai pencetak gol dalam kemenangan adu penalti mereka atas Chelsea di final Liga Champions 2008.

Dia disebut oleh surat kabar Brasil Globo sebagai salah satu dari delapan orang yang sedang diselidiki oleh jaksa negara bagian ke dalam skema yang dirancang untuk mengalihkan 35 juta real Brasil () dari bursa saham negara bagian dan mencuci uang menggunakan cryptocurrency.

Jaksa tidak menyebutkan nama orang-orang yang terlibat meskipun Globo mengatakan telah mengkonfirmasi bahwa Anderson sedang diselidiki atas perannya dalam skema tersebut.

Laporan itu mengatakan orang-orang yang diselidiki telah dituduh melakukan kejahatan termasuk pencurian, milik organisasi kriminal dan pencucian barang, properti atau barang berharga.

Penyelidikan, bernama Crpytoshow, dimulai lebih dari setahun yang lalu, ketika jaksa negara bagian mengeluarkan 13 surat perintah penggeledahan dan penyitaan di wilayah Porto Alegre. Apartemen Anderson adalah salah satu bangunan yang digeledah.

Anderson mengatakan kepada Globo bahwa dia telah berinvestasi dalam mata uang kripto sejak 2019 dan mengkonfirmasi bahwa perusahaannya telah menjual bitcoin ke salah satu perusahaan yang terlibat tetapi menekankan dia tidak tahu uang itu berasal dari sumber ilegal.

Pengacara Anderson, Julio Cezar Coitinho Junior, mengatakan Anderson akan membuktikan bahwa dia sejatinya adalah korban, bukan peserta konspirasi jahat itu.

Anderson, 33, berasal dari kota Porto Alegre di Brasil selatan dan memulai karirnya dengan tim lokal Gremio pada 2006 sebelum pindah ke Porto dua tahun kemudian dan kemudian pindah ke United.

Setelah meninggalkan United pada tahun 2015, setahun setelah menghabiskan satu musim dengan status pinjaman bersama Fiorentina, ia kembali ke kota asalnya untuk bergabung dengan rival sengit Gremio, Internacional.

Anderson pensiun dari sepak bola pada 2020 setelah menghabiskan dua tahun bersama klub Turki Adana Demirspor.

Laporan Globo mengatakan penyelidikan mengklaim kelompok itu menggelapkan 30 juta real dari rekening bank sebuah perusahaan besar melalui 11 transfer elektronik ke enam perusahaan di empat negara bagian Brasil.

Uang itu kemudian diduga dicuci di dalam Brasil dan di luar negeri melalui cryptocurrency.