Bakal Bersaing! Razer Barracuda X Miliki Fitur Serupa SteelSeries Arctis 1 Wireless
Razer Barracuda X mempertahankan ciri khas Razer yang serba hitam dengan aksen biru. (foto: dok baracuda )

Bagikan:

JAKARTA - Sebagai seorang gamer tentunya paham betul pentingnya sebuah headset untuk menunjang pengalaman bermain gim online. Tidak sedikit gamer yang membutuhkan aksesori seperti headset yang bisa digunakan pada multi-platform.

Seperti PC, konsol, dan bahkan di smartphone. Selain multi-platform, biasanya headset juga dapat digunakan untuk menunjang aktivitas lainnya seperti menonton film, mendengarkan musik, bahkan untuk rapat.

Itu artinya, headset tanpa kabel alias wireless yang mudah dibawa ke mana saja sangat dibutuhkan saat ini, dan VOI berkesempatan untuk menjajal headset gaming terbaru dari Razer yakni Barracuda X.

Desain dan Spesifikasi

Razer Barracuda X mempertahankan ciri khas Razer yang serba hitam dengan aksen biru pada tombol on/off, hijau di mikrofon. Headset ini juga memiliki earcup low-profile yang bisa diatur sudutnya untuk menyesuaikan dengan telinga.

Terdapat bantalan telinga yang menggunakan memory foam, saat kami menjajalnya ini terasa ringan dan tidak memberikan tekanan berlebih, karena Barracuda X hanya memiliki berat 250 gram.

Bodynya sendiri berbahan plastik solid, bagian earcup-nya juga terdapat tombol untuk mengatur volume, mengaktifkan atau mute mic. Operasional tombol juga terbilang mudah dijangkau, sehingga memudahkan kami saat bermain gim untuk mengatur volume suara dengan tombol di bagian kanan earcup.

Sementara itu, di bagian kiri dan kanan earcup headset terdapat logo Razer tanpa LED RGB seperti pendahulunya, ini membuatnya tampak biasa saja menurut kami. Tetapi bisa dimaklumi, mengingat Barracuda X merupakan headset wireless yang tentu saja membutuhkan baterai untuk mengoperasikannya, dengan tidak adanya LED RGB, daya tahan baterai headset ini bisa diandalkan.

Sayangnya, dalam mengisi ulang daya baterai, membutuhkan waktu lama sekitar 3,5 jam dari nol hingga 100 persen. Kami menjajalnya dengan pemakaian wajar, jadi bisa digunakan selama berhari-hari. Razer sendiri mengklaim Barracuda X dapat digunakan hingga 20 jam.

Pengalaman Pengguna

Saat kami menjajalnya dengan memainkan gim online Genshin Impact di ponsel Android, kami harus menghubungkan headset melalui dongle USB-C terlebih dahulu, perangkat ini tidak menggunakan Bluetooth melainkan frekuensi wireless ultra-low latency 2,4GHz. Serupa dengan yang dimiliki headset gaming SteelSeries Arctis 1 Wireless yang masih merajai pasar hingga kini.

Tetapi, Razer juga menyediakan kabel audio jack 3.5mm untuk alternatifnya, dan kabel adapter USB-C ke USB-A, dapat digunakan untuk PC maupun dock Nintendo Switch.

Perlu diingat, dongle hanya berfungsi untuk ponsel yang sudah mendukung USB-C. Barracuda X menghasilkan suara yang terdengar jernih namun sedikit terasa tenggelam, bass nya pun juga apik, kemungkinan ini berkat teknologi Triforce 40mm driver.

Begitupun dengan dongle USB-C nya yang mengganggu saat menggenggam ponsel, karena bentuknya menonjol dan terasa longgar. Kami juga mencobanya di laptop untuk rapat, suara yang dihasilkan jernih, menggunakan mikrofon juga terasa jelas, berkat HyperClear Cardioid Mic, noise pun tidak muncul karena earcup cukup berfungsi dengan baik untuk meredam bising dari sekitar. Kami juga menggunakannya untuk video call di ponsel Android, cukup jelas tetapi bukan yang terbaik.

Namun, masalah kembali terletak pada dongle-nya yang mengganggu, karena posisi antar port lainnya di laptop yang kami coba berdampingan. Dongle dari Barracuda X menutupi port charger laptop. Meski demikian, dongle ini memiliki kelebihan dengan proses pairing yang mudah dan tidak gampang terputus, jika dibandingkan menggunakan Bluetooth.

Untuk konektivitasnya wireless headset ini bisa digunakan dalam jarak sekitar 8 hingga 10 meter. Selain itu Razer juga menyediakan pilihan kabel dengan port jack audio 3 mm.

Barracuda X diketahui tidak memiliki dukungan dari aplikasi Synapse Razer yang berarti tidak ada penyesuaian audio, pembaruan firmware berbasis aplikasi, atau bahkan indikator level baterai di luar lampu LED pada headset itu sendiri. Satu-satunya cara untuk menyesuaikan audio adalah melalui aplikasi THX Spatial Audio dengan biaya tambahan.

Kesimpulan

Setelah menjajal Razer Barracuda X, menurut kami headset gaming ini cukup bisa diandalkan jika Anda membutuhkan headset yang memiliki ketahanan baterai, mudah dibawa ke mana saja karena bodynya cukup ringkas. Terlebih, kemampuan multi-platform-nya yang bisa digunakan untuk berbagai perangkat, termasuk ponsel yang selalu Anda genggam.

Namun, aksesori teranyar Razer ini belum mendukung konsol Xbox. Dengan harga yang terbilang tidak murah Rp1,6 juta, jika dibandingkan SteelSeries Arctis 1 Wireless yang sudah kompatible dengan Xbox dan fitur yang hampir mirip, sepertinya bakal menjadi pesaing yang cukup ketat di pasaran.