Bagikan:

JAKARTA - Badan antariksa Rusia (Roscosmos) mengatakan tabrakan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan laboratorium modul Nauka terjadi karena kesalahan dari perangkat lunak atau kelalaian dari manusia.

Dihimpun dari The Verge, Minggu 1 Agustus, peristiwa itu bermula saat pendorong modul tiba-tiba menembak beberapa jam setelah berlabuh, menggeser ISS dari posisi normalnya. Kesalahan perangkat lunak menyebabkan modul Nauka berpikir itu seharusnya mundur dari stasiun.

Stasiun atau laboratorium penelitian seukuran lapangan sepak bola yang melayang 270 mil di orbit rendah Bumi, terdorong 45 derajat keluar jalur begitu pendorong Nauka mulai menembak. NASA mengatakan kehilangan kendali atas posisi stasiun beberapa menit kemudian, tetapi akhirnya diposisikan kembali ke normal setelah pendorong dari modul Rusia lainnya menetralkan tembakan Nauka yang salah.

“Karena kegagalan perangkat lunak jangka pendek, perintah langsung diimplementasikan secara keliru untuk menghidupkan mesin modul untuk penarikan, yang menyebabkan beberapa modifikasi orientasi kompleks secara keseluruhan,” ungkap direktur penerbangan ruang angkasa segmen stasiun Rusia, Vladimir Solovyov.

Roscosmos akan memimpin penyelidikan ke dalam penembakan pendorong yang salah. Pemeriksaan pada mesin Nauka sedang diselesaikan dari jarak jauh oleh spesialis Rusia. Hal itu dilakukan demi memastikan keamanan yang berkelanjutan dan stasiun berada pada lintasan penerbangan normal.

"Stasiun luar angkasa dan modul baru Rusia-nya beroperasi secara normal sekarang. Antarmuka perintah dan daya internal yang andal telah dibuat, serta antarmuka catu daya yang menghubungkan modul ke stasiun," ujar Solovyov.

Dia mengatakan kosmonot Rusia stasiun Oleg Novitskiy dan Pyotr Dubrov telah menyeimbangkan tekanan di Nauka dan berencana untuk memasuki modul untuk mulai memurnikan atmosfer dan memulai pekerjaan seperti biasanya.

Nauka, yang berarti sains dalam bahasa Rusia, adalah modul sains multiguna yang dirancang untuk menampung kargo dan manusia. Pengembangannya yang telah lama tertunda dimulai pada tahun 1995 dan telah melalui beberapa perubahan desain yang mendorong tanggal peluncuran aslinya dari 2007 menjadi 2021.

Akhirnya diluncurkan pada 21 Juli. Setelah mencapai ruang angkasa, ia segera mengalami masalah propulsi dan komunikasi yang menunda penyisipannya ke orbit. Modul berhasil merapat delapan hari kemudian, pada hari Kamis, sebelum pendorongnya keluar dan mendorong stasiun keluar jalur.

Manajer stasiun ruang angkasa NASA Joel Montalbano mengungkapkan kecelakaan itu mengakibatkan penundaan peluncuran yang direncanakan Boeing dari kapsul Starliner tanpa awaknya ke ISS, yang dijadwalkan pada Jumat pukul 14:53 ET dan sekarang menjadi Selasa, 3 Agustus pukul 13:20 ET.