Facebook Bangun Tim Baru untuk Bisnis VR-nya, Metaverse
Facebook terus mengembangkan fitur baru seperti Virtual Reality. (foto: stephan sorkin/unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Facebook akan kembali melebarkan bisnisnya, dengan membuat tim baru untuk mengerjakan "metaverse", yang akan berada di bawah divisi virtual reality atau VR.

"Anda bisa berpikir metaverse sebagai perwujudan internet, tidak hanya melihat konten, Anda akan berada di dalamnya," ungkap CEO Facebook, Mark Zuckerberg.

Merupakan dunia digital, Metaverse adalah tempat di mana pengguna bisa berpindah perangkat dan berkomunikasi di lingkungan virtual. Menurut eksekutif Facebook Andrew Bosworth, tim metaverse akan menjadi bagian dari grup realitas virtual Facebook, dan Reality Labs.

“Hari ini Portal dan Oculus dapat memindahkan Anda ke ruangan dengan orang lain, terlepas dari jarak fisik, atau ke dunia dan pengalaman virtual baru. Tetapi untuk mencapai visi penuh kami tentang Metaverse, kami juga perlu membangun jaringan ikat di antara ruang-ruang ini -- sehingga Anda dapat menghilangkan batasan fisika dan berpindah di antara mereka dengan mudah seperti berpindah dari satu ruangan di rumah Anda ke ruangan lain di rumah Anda," ujar Bosworth.

Vishal Shah, eksekutif yang bertanggung jawab atas produk di Instagram, juga termasuk di antara mereka yang bergabung dengan grup metaverse baru Facebook.

Perusahaan dan eksekutif teknologi mulai semakin membahas pembangunan metaverse sebagai teknologi penerus smartphone dan internet seluler. Umumnya, para teknolog menganggap metaverse sebagai dunia virtual di mana sejumlah besar orang dapat berkumpul untuk bermain, bekerja, dan bersosialisasi.

Metaverse terkait erat dengan virtual reality dan teknologi augmented reality yang saat ini sedang dikembangkan oleh Apple, Google, Amazon dan Microsoft selain Facebook. Roblox, permainan yang ditargetkan untuk anak-anak yang perusahaan induknya bernilai lebih dari 44 miliar dolar AS itu, sering dianggap sebagai contoh metaverse.

Beberapa waktu lalu, Facebook memang tengah berinvestasi besar-besaran untuk virtual reality dan augmented reality. Perusahaan sudah membuat perangkat keras antara lain headset VR Oculus dan masih memilih sederetan rencana seperti kacamata AR dan perangkat wearable.

Facebook juga sudah membeli beberapa studio gim berbasis VR, termasuk BigBox VR. Raksasa media sosial itu yakin dalam lima tahun ke depan, jika berjalan lancar, mereka akan dikenal sebagai perusahaan metaverse, bukan lagi media sosial. Demikian dikutip dari CNBC Internasional, Rabu 28 Juli.