Mahasiswa di Dubai Temukan Alat Pendeteksi Dini dan Pencegahan Kejahatan
Para mahasiswa dan dosen yang menemukan alat pendeteksi dini tindak kejahatan. (foto: gulf news)

Bagikan:

JAKARTA - Sebuah tim mahasiswa dari fakultas teknik University of Canada, di Dubai telah mengembangkan sistem terintegrasi untuk mendeteksi, memprediksi, dan mencegah perilaku kriminal melalui aplikasi kecerdasan buatan. Sistem, yang dikenal sebagai Track 3 ini bertujuan untuk memberikan dukungan teknis kepada aparat penegak hukum untuk menghentikan kegiatan kriminal di masa depan.

Sistem ini merupakan proyek kelulusan mahasiswa Teknik Komputer dan Jaringan, Amani Matog dan Shima Felix, serta mahasiswa Departemen Teknik Jaringan: Monia Al Khidr dan Mohammed Deeb.

Aplikasi ini menggunakan visi komputer canggih melalui kamera yang menyediakan analisis video real-time otomatis, pengenalan wajah, dan deteksi emosi.

Mahasiswa Mohammed Deeb menjelaskan sistem ini tidak sama dengan teknologi CCTV tradisional, yang biasanya memeriksa tempat kejadian setelah melakukan kejahatan.

“Kami menggunakan penglihatan otomatis untuk mendeteksi ekspresi wajah dan bahasa tubuh secara real-time, yang menunjukkan bahwa kejahatan akan dilakukan atau sudah dilakukan. Ketika perilaku mencurigakan terdeteksi, alarm akan dirilis untuk memperingatkan otoritas keamanan," tambah Deeb.

“Sistem ini mencakup database yang terus diperbarui. Ini membantu polisi untuk melanjutkan penyelidikan dan mencatat bukti, tersangka, TKP, saksi dan data relevan lainnya yang dapat membantu menemukan petunjuk kejahatan dan mencegah kejahatan di masa depan,” tambah sang rekan, Amani.

Data dapat diakses setiap saat oleh pengguna yang berwenang melalui aplikasi web polisi. “Kami bertujuan untuk mengembangkan perangkat positif. Ketika beberapa kejahatan tidak diselesaikan dan penjahat bebas, semua orang akan menghadapi risiko,” ucap Shima.

“Sistem kami bergantung pada algoritme yang membantu memprediksi aktivitas kriminal melalui bahasa tubuh dan ekspresi wajah,” kata Shima lagi. 

Sementara Monia Al Khidr menekankan sistem menghemat waktu dan sumber daya yang berharga. Dia menambahkan, “Kami bertujuan untuk terus bekerja dengan pihak berwenang untuk menggunakan aplikasi ini secara luas,” jelas Monia.

Menurut Dr Rita Zgheib, asisten profesor dan supervisor proyek, mengatakan, inisiatif ini menggabungkan pengetahuan teknis dengan kualitas pribadi yang telah dikembangkan siswa selama studi penelitian mereka.

“Sangat mengesankan melihat bagaimana mereka bersatu sebagai sebuah tim dan menggabungkan berbagai keterampilan mereka untuk menciptakan solusi inovatif untuk masalah global yang ada,” ungkap Zgheib.