Bagikan:

JAKARTA- Setelah sukses terbang ke luar angkasa, Richard Branson datang lagi dengan ide gila. Miliarder ini ingin membangun hotel di bulan, yang selama ini selalu dia impikan. Apalagi saat dia melihat ke masa depan setelah penerbangan perdananya dengan Virgin Galactic.

Perintis pariwisata ruang angkasa dan astronot miliarder ini mengatakan pelanggan I masa depan dapat mengharapkan 'lebih banyak pesawat ruang angkasa,' dari Virgin. Ini pada akhirnya mengurangi biaya perjalanan.

Saat ini diperkirakan tiket ke tepi ruang angkasa dengan Virgin Galactic, seperti perjalanan Branson Minggu, 11 Juli, akan menelan biaya sekitar 250.000 dolar AS (Rp3,6 miliar). Padahal hanya 90 menit saja mereka lepas landas dan akhirnya kembali ke landasan. 

Branson juga mengatakan penerbangan Virgin Galactic bukanlah akhir dari usahanya di luar angkasa, karena perusahaan berencana untuk membangun pesawat yang dapat terbang lebih tinggi dan lebih lama.

“Apakah suatu hari nanti kita akan membangun hotel di luar bulan, yang merupakan sesuatu yang selalu saya impikan, atau apakah kita akan menyerahkannya kepada anak-anak saya untuk melakukannya, kita harus melihatnya. Jika saya punya waktu dalam hidup saya untuk melakukannya, itu akan menjadi sesuatu yang ingin saya lakukan suatu hari nanti,” ucap Branson.

Branson berharap bahwa setelah 'momen penting' yang membuatnya meluncur dari Spaceport America di New Mexico, maka industri pariwisata luar angkasa akan tumbuh dengan pesat.

Pendiri Amazon dan Blue Origin, Jeff Bezos, akan menjadi miliarder kedua yang pergi ke luar angkasa dengan pesawatnya sendiri pada Selasa, 20 Juli. Perusahaan itu juga menawarkan lompatan pendek ke tepi luar angkasa, mirip dengan Virgin Galactic, dengan perkiraan tiket sebesar 200.000 dolar AS (Rp2,9 miliar) per kursi.

Branson berharap dengan lebih banyak pesawat luar angkasa dan roket yang tersedia, pada waktunya akan membantu menurunkan biaya perjalanan ke luar angkasa.

Peningkatan industri ini didukung oleh CEO Virgin Galactic Michael Colglazier, yang mengatakan suatu hari nanti Virgin Galactic dapat mengoperasikan 400 penerbangan per tahun dari puluhan pelabuhan antariksa di seluruh dunia.

VSS Unity merupakan prototipe, yang akan diganti dengan VSS Imagine, kendaraan kelas SpaceShip3 yang akan lebih mudah dirawat dan dibangun. Mereka juga akan memungkinkan perputaran yang lebih cepat di antara penerbangan, sehingga memungkinkan perjalanan yang lebih teratur ke luar angkasa.

“Versi masa depan akan direkayasa dengan mempertimbangkan kemudahan pembuatan,” kata Colglazier kepada MailOnline.

Virgin Galactic, juga menjual saham baru dengan harapan dapat mengumpulkan 500 juta dolar AS (Rp7,2 triliun) untuk mendanai pengembangan armada di masa depan, termasuk membuka pelabuhan antariksa lain di seluruh dunia.

Tidak jelas di mana pelabuhan antariksa itu akan berada, tetapi anak perusahaannya, Virgin Orbit, memiliki kesepakatan dengan Spaceport Cornwall.

Saat ini sudah lebih dari 600 orang membayar untuk tur ke luar angkasa, dan beberapa orang lagi harus menunggu lebih dari 15 tahun untuk mendapatkan kesempatan itu. Hal ini membuat Virgin Galactic, harus meningkatkan kemampuannya dengan cepat untuk memenuhi permintaan.

Bahkan kabarnya sudah terdapat 1.000 orang lagi yang menunggu  untuk kesempatan berikutnya, dan masing-masing telah membayar uang deposit  1.000 dolar AS (Rp14,4 juta) untuk kesempatan itu.