Branson ke Luar Angkasa, Pacu Jeff Bezos dan Elon Musk Segera Mengikutinya
Richard Branson saat berada dalam kondisi tanpa gravitasi di luar angkasa. (foto: instagram)

Bagikan:

JAKARTA - Pendiri Blue Origin, Jeff Bezos, mengucapkan selamat kepada pemilik Virgin Galactic, Richard Branson, atas penerbangan perdananya ke luar angkasa, Minggu, 11 Juli.

Bezos, yang juga pendiri Amazon, akan melakukan perjalanannya sendiri pada 20 Juli, atau tepat pada  peringatan 52 tahun pendaratan Apollo 11 di bulan.

'@richardbransonand kru, selamat atas penerbangannya. Tidak sabar untuk bergabung dengan klub!,' Bezos memposting ke Instagram pada hari Senin, 12 Juli.

Sebelum penerbangan, Bezos telah memposting foto Branson dengan judul: “Semoga Anda dan seluruh tim sukses dan aman penerbangan besok. Semoga berhasil!'

Bezos akan melakukan perjalanan dengan adiknya Mark, serta pemenang lelang amal yang menghabiskan 28 juta dan perintis astronot wanita Wally Funk (82 tahun).

Penumpang Blue Origin akan menghabiskan setidaknya 10 menit mengambang di gravitasi nol di dalam kapsul selama perjalanan wisata suborbital. Sementara Richard Branson dan kru, Cuma 4 menit!

Blue Origin menamai program ini dengan nama New Shepard, setelah astronot Alan Shepard, yang merupakan orang Amerika pertama yang terbang ke luar angkasa 60 tahun yang lalu.

Penerbangan ini akan menandai tonggak sejarah besar dalam misi untuk mengirim pelanggan yang membayar ke tepi luar angkasa, yang kini menjadi sebuah industri yang dikenal sebagai 'pariwisata luar angkasa'.

Branson sendiri sudah 'memenangkan perlombaan luar angkasa' dengan menggeser Bezos  hanya dalam sembilan hari. Sementara itu pendiri SpaceX, Elon Musk, juga men-tweet, “Selamat, penerbangan yang indah!'

Branson dan kru, sebenarnya tidak dijadwalkan terbang sampai akhir musim panas ini. Akan tetapi dia terlihat terus berusaha untuk memajukan penerbangannya. Pasalnya Bezos sudah mengumumkan rencana untuk terbang dengan pesawatnya sendiri ke luar angkasa dari Texas pada 20 Juli.

Branson, Bezos dan Musk, yang memiliki kekayaan bersih, jika digabungankan  melebihi 380 miliar (Rp 5497 triliun), telah mencurahkan sumber daya mereka yang hampir tak terbatas ke dalam perusahaan rintisan luar angkasa masing-masing dengan harapan merevolusi perjalanan kedirgantaraan.

Kelompok itu semuanya mengatakan bahwa mereka terinspirasi oleh pendaratan di bulan pertama pada tahun 1969, ketika AS mengalahkan Uni Soviet dalam perlombaan luar angkasa. Mereka menyatakan, betapa berartinya setiap usaha memenangkan 'perlombaan ruang angkasa baru'.

Sementara SpaceX yang didirikan oleh Elon Musk juga menyatakan dia segera ingin pergi ke luar angkasa, dan bahkan ingin 'mati di Mars'. Namun dia belum mengatakan kapan dia akan meluncurkan pesawat tersebut ke orbit.