Bagikan:

JAKARTA – Wisata luar angkasa tampaknya akan terus digembar-gemborkan oleh perusahaan penerbangan roket komersil seperti SpaceX dan pesaingnya, Blue Origin. Kedua perusahaan tersebut dikabarkan akan segera membawa manusia menjelajahi luar angkasa. Blue Origin membanderol wisata luar angkasa senilai Rp2,8 triliun.

Tampaknya jalan-jalan ke luar angkasa baru bisa dinikmati oleh kalangan tertentu saja, mengingat ongkosnya yang tidak murah. Meskipun demikian, ternyata ada cara gratis dan mudah untuk siapa pun yang ingin menjelajahi antariksa, yaitu dengan cara pergi ke laman percobaan dari Google Chrome.

Chrome menghadirkan laman bernama “100.000 Stars” untuk siapa pun yang ingin melakukan perjalanan visual ke bintang-bintang yang belum bisa dijangkau roket luar angkasa.

Lewat 100.000 Stars, pengguna akan diajak keluar dari tata surya dan mengarungi perjalanan menuju 100.000 bintang di sekitar matahari. Pengguna akan dihadapkan pada visual bintang-bintang yang menakjubkan. Sebelumnya, Google telah mendokumentasikan 100.000 nama bintang tersebut.

Agar dapat menikmati perjalanan visual di luar angkasa itu, pengguna hanya perlu masuk ke ini: stars.chromeexperiments.com. Kemudian, pengguna hanya perlu mengklik opsi “Take a tour” pada bagian atas di pojok kiri laman tersebut. Maka penjelajahan ke luar angkasa akan dimulai.

Pertama-tama, pengguna akan dibawa ke pusat tata surya, yakni Matahari. Setelah itu, pengguna akan dibawa sejumlah planet di sekitarnya. Google bakal membawa kita menjauh dari Matahari.

Pengguna akan diajak ke bintang-bintang di sekitar matahari seperti Sirius, Proxima Centauri, Kruger 60, Altair, Bernard’s Star, dan bintang lainnya. Google juga akan menampilkan jarak antar bintang dalam hitungan tahun cahaya.

Jika “tour” tersebut sudah selesai, maka pengguna akan dapat menjelajahi lebih dalam terkait tata surya dan bintang-bintang tersebut. Pengguna hanya perlu men-scroll bagian tengah mouse-nya untuk mengaktifkan zoom-in maupun zoom-out.

Melansir Open Culture, seluruh data dalam visualisasi luar angkasa tersebut berasal dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Badan Antariksa Eropa (ESA). Musik latar belakang Chrome Experiment tersebut diaransemen oleh komposer game Mass Effect. Game tersebut merupakan game adventure luar angkasa.