JAKARTA - Bagi astronaut, berkebun merupakan hal yang paling penting dalam misi luar angkasa. Mengingat penelitian yang mereka lakukan dapat menghasilkan terobosan untuk misi jangka panjang selanjutnya dalam memperoleh tanaman dan sayuran hijau di masa depan.
Meski demikian, hal itu bukan satu-satunya manfaat yang didapat dengan berkebun di luar angkasa. Sebagai bagian dari studi baru, saat ini NASA sedang meneliti apakah kebun di luar angkasa tersebut juga dapat membantu astronaut mengatasi isolasi kehidupan luar angkasa.
Dikatakan NASA yang dikutip dari Slashgear, Selasa 18 Mei, saat ini mereka sedang mempelajari apakah berkebun di luar angkasa akan memiliki efek menguntungkan pada kesehatan mental astronaut, dan apakah itu akan membantu mereka mengatasi kebosanan isolasi yang menyertai kehidupan di luar angkasa.
Penelitian ini dilakukan oleh ilmuwan proyek Kennedy Space Center Dr. Gioia Massa dan tim ahlinya, yang menerima proyek tersebut dari Program Riset Manusia NASA.
This week…
🔬@NASA_Astronauts research gravity’s impact on immune systems
📅@BoeingSpace targets July 30 for a #Starliner test flight
🚀We announce the 1st private astronaut mission to the @Space_Station w/ @Axiom_Space
Watch #SpaceToGround for details: https://t.co/z26m2e7PbL pic.twitter.com/LGRkMi6YUS
— NASA (@NASA) May 14, 2021
Para astronaut yang membudidayakan tanaman di ISS disurvei dengan melibatkan pertanyaan, seperti apakah kegiatan tersebut dapat membantu menjelaskan dampak aktivitas ini terhadap suasana hati astronaut. Apakah berkebun meningkatkan hubungan mereka dengan Bumi, dan seberapa efektifkah berkebun sebagai sumber rangsangan sensorik untuk penglihatan, sentuhan, penciuman, dan rasa.
Saat sayuran siap disantap, para astronaut juga menyelesaikan penilaian sensorik. Mereka menilai rasa, warna, penampilan, aroma, tekstur, dan rasa produk untuk melihat apakah kerja keras pada sayuran mereka terbukti bermanfaat sebagai suplemen untuk makanan luar angkasa yang dikemas.
Sejauh ini, tujuh astronaut telah menyelesaikan survei tersebut. NASA berharap bisa mensurvei total 24 astronaut sebelum studi selesai. Namun, beberapa data awal mencatat bahwa semua astronaut memandang aktivitas itu bermakna.
Beberapa astronaut lainnya menyukai aktivitas yang berbeda, sementara yang lain melaporkan kegemarannya membudidayakan tanaman dan mendedikasikan waktu luang untuk proyek tersebut.
Hasil penelitian ini nantinya akan membantu NASA merancang sistem makanan yang lebih baik untuk misi luar angkasa di masa depan.
“Kami sedang mempelajari tanaman apa yang akan ditanam untuk membantu melengkapi diet, aktivitas mana yang harus otomatis atau dioperasikan dari jarak jauh, dan mana yang harus memiliki pilihan untuk keterlibatan kru. Sistem pertumbuhan yang berbeda dan misi luar angkasa yang berbeda akan memiliki solusi yang berbeda untuk pertanyaan-pertanyaan ini," ungkap NASA.
BACA JUGA:
Diketahui, NASA telah menanam tanaman di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dalam beberapa tahun terakhir, dan proyek tersebut terbukti membuahkan hasil.
Beberapa astronaut telah mampu memakan tanaman yang dipanen, dan para ilmuwan juga belajar cukup banyak tentang bagaimana menanam sayuran hijau secara efektif dalam lingkungan gravitasi mikro.
Meski begitu, masih ada cukup banyak penelitian yang harus dilakukan tentang masalah ini, dan tidak semuanya berkaitan dengan produksi makanan.