JAKARTA - Pendiri SpaceX, Elon Musk, pada Jumat membantah laporan media yang mengatakan investor dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab berencana untuk berinvestasi dalam putaran pendanaan multi-miliar dolar di perusahaan tersebut.
Sebuah unit dari dana investasi Arab Saudi dan sebuah perusahaan berbasis Abu Dhabi berencana untuk berinvestasi dalam putaran pendanaan multi-miliar dolar untuk SpaceX, seperti yang dilaporkan oleh The Information pada hari Rabu, mengutip orang-orang yang akrab dengan diskusi tersebut.
Musk men-tweet "tidak benar" merespons laporan tersebut.
Putaran pendanaan diharapkan akan menilai pembuat roket tersebut sekitar 140 miliar dolar AS , tambah laporan tersebut.
SpaceX mengumpulkan 2 miliar dolar AS (Rp30,2 triliun) pada 2022 dan 2,6 miliar dolar AS (Rp39,4 triliun) pada 2020, menurut perusahaan modal ventura Space Capital.
Musk mendirikan SpaceX pada tahun 2002 dan menjadi CEO perusahaan tersebut. Saat ini, Musk adalah pemilik mayoritas saham SpaceX. Beberapa karyawan dan investor SpaceX juga memiliki sebagian kecil saham di perusahaan tersebut.
SpaceX telah mencapai beberapa keberhasilan penting selama ini, di antaranya membuat roket Falcon 9 yang dapat mendarat kembali. SpaceX menjadi perusahaan pertama yang berhasil mengembangkan roket yang dapat mendarat kembali dengan aman setelah diluncurkan ke luar angkasa.
Hal ini membuka jalan bagi pengembangan roket yang lebih efisien dan dapat digunakan kembali, sehingga mengurangi biaya misi luar angkasa.
Meluncurkan kembali roket Falcon 9 yang pernah terbang sebelumnya. SpaceX melakukan sejarah pada 2017 dengan meluncurkan kembali roket Falcon 9 yang telah terbang sebelumnya, dalam upaya untuk mengurangi biaya peluncuran.
BACA JUGA:
SpaceX juga mengirim manusia ke luar angkasa. Pada 2020, SpaceX menjadi perusahaan swasta pertama yang berhasil mengirim astronot manusia ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan menggunakan roket Falcon 9 dan kapsul Crew Dragon.
SpaceX meluncurkan satelit dan misi luar angkasa untuk klien-klien komersial. SpaceX telah berhasil meluncurkan ratusan satelit untuk klien-klien komersial dan beberapa misi luar angkasa untuk NASA.
Mereka juga mengembangkan roket dan wahana antariksa yang lebih besar dan kuat. SpaceX sedang mengembangkan roket berukuran besar bernama Starship dan kapsul antariksa Super Heavy, yang dirancang untuk membawa manusia dan kargo ke luar angkasa dan bahkan ke planet Mars.
Proyek besar SpaceX ke depan termasuk pengembangan Starship dan Super Heavy untuk misi ke Mars dan menjadikan manusia multi-planetary species, serta meluncurkan turis ke luar angkasa dalam beberapa tahun ke depan. SpaceX juga terus mengembangkan jaringan satelit internet global yang dikenal sebagai Starlink.