JAKARTA - Ikut turut memerangi pandemi virus corona atau COVID-19, pendiri Instagram meluncurkan sebuah situs web yang memberikan informasi secara langsung, negara mana saja yang terinfeksi virus tersebut di wilayah Amerika Serikat (AS).
Dinamakan RT.Live, situs tersebut menggunakan statistik yang disebut angka reproduksi efektif, yang rata-rata melacak jumlah orang tertular virus dari satu orang yang terinfeksi.
"Kami mencoba mengambil topik yang kompleks dan mendidihkannya ke nomor sederhana yang dapat dilihat siapa pun dari rumah mereka," ujar co-founder dan mantan CEO Instagram, Kevin Systrom seperti dikutip dari South China Morning Post, Minggu 19 April.
Situs RT.Live mendapatkan data dari The Covid Tracking Project. Proyek ini adalah inisiatif relawan yang mengumpulkan data dari sumber yang dapat dipercaya, di antaranya otoritas kesehatan masyarakat. Mereka melaporkan perincian data negara per negara tentang jumlah tes COVID-19 yang diberikan, jumlah pasien positif atau negatif, jumlah rawat inap, dan jumlah kematian.
Systrom menambahkan, lebih berguna melihat tingkat infeksi dari sudut lokal, karena pandemi COVID-19 ini bersifat global. Dia berharap situs RT.Live juga dapat membantu warga memahami dampak ekonomi dari pandemi ini.
"Itulah mengapa dasbor ini sangat penting, karena memberi Anda wawasan langsung tentang efek dari pilihan yang kita semua buat," ungkap Systrom.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Mark Zuckerberg pemilik Facebook membeli Instagram pada 2012 dalam kesepakatan senilai sekitar 730 juta dolar AS dalam bentuk tunai dan saham. Padahal, awalnya Instagram hanya memiliki 13 karyawan saja.
Namun, Systrom dan Mike Krieger, pendiri Instagram, telah meninggalkan Facebook pada akhir 2018 setelah berselisih dengan CEO Mark Zuckerberg. Didirikannya situs RT.Live ini membuat orang bertanya-tanya bahwa kedua pendiri tersebut bahkan tidak memiliki latar belakang pendidikan kesehatan dan epidemiologi.
Selain RT.Live, Anda juga bisa melakukan pelacakan secara global maupun lokal menyoal penyebaran COVID-19 ini melalui situs berikut.
5. cdc.gov
