JAKARTA - Apple dikabarkan telah menghapus aplikasi kencan online Unjected. Aplikasi tersebut diklaim menyebarkan informasi palsu terkait vaksin dan COVID-19.
Dilansir dari Neowin, Senin 2 Agustus, Unjected menggambarkan dirinya sebagai platform yang menyediakan ruang bagi pengguna di mana mereka dapat mencocokkan dengan pengguna lain yang mendukung otonomi medis dan kebebasan berbicara.
Aplikasi kencan tersebut dilaporkan berisi klaim palsu bahwa vaksin yang diproduksi untuk COVID-19 berpotensi sebagai senjata biologis, terhubung ke 5G, dan memodifikasi gen.
Pendiri aplikasi kencan juga terlibat konflik dengan Google terkait aplikasi Android mereka. Google mengirim pemberitahuan Unjected pada 16 Juli untuk menghapus klaim palsu dan informasi menyesatkan dari situsnya dalam waktu dua minggu untuk mencegah larangan Play Store.
Namun, salah satu pembuat aplikasi Shelby Thompson merespon akan tetap menghadirkan klaom palsu tersebut di Unjected, dan tidak akan memenuhi permintaan Google.
Aplikasi ini juga memiliki akun di Instagram yang mendukung perspektifnya tentang kebebasan dan tidak menahan diri untuk menyebarkan postingan menyesatkan, seperti mengklaim bahwa vaksin mRNA mengubah DNA terlepas dari sikap anti-misinformasi Instagram.
BACA JUGA:
Apple dan Google telah menjelaskan bahwa mereka tidak akan mengizinkan aplikasi dengan konten anti-vax. Lebih parahnya, aplikasi tersebut mendorong penggunanya menggunakan taktik teduh untuk menghindari peraturan Apple. Dan itu juga merupakan alasan yang cukup untuk melarang Unjected dari App Store.