JAKARTA - Kehancuran ekosistem Terra-LUNA pada Mei 2022 menyebabkan kerugian yang sangat besar. Menurut dokumen pengadilan terbaru di Amerika Serikat, jumlah korban yang terkait dengan kasus ini diperkirakan mencapai lebih dari satu juta orang di seluruh dunia.
Kejatuhan Terra-LUNA tidak hanya menyebabkan hilangnya dana sekitar 40 miliar Dolar AS (Rp647 triliun) dalam waktu singkat, tetapi juga memicu krisis kepercayaan di pasar kripto global. Skandal ini melibatkan Do Kwon, salah satu pendiri Terraform Labs, yang kini menghadapi serangkaian tuduhan berat di pengadilan Amerika Serikat.
Berdasarkan dokumen yang diajukan oleh Jaksa AS Daniel Gitner pada 6 Januari 2025 di Pengadilan Distrik Selatan New York, pemerintah sedang berupaya untuk memberi informasi kepada para korban tentang hak mereka. Mengingat jumlah korban yang sangat besar, pemerintah berencana meluncurkan situs web khusus untuk menyediakan pembaruan publik terkait proses hukum.
Dikutip dari Coinspeaker, Gitner mengungkapkan, "Dengan sifat transaksi yang sering dilakukan melalui dompet kripto atau bursa asing tanpa informasi identitas yang jelas, sulit untuk menentukan jumlah korban secara pasti." Namun, estimasi menunjukkan ratusan ribu hingga lebih dari satu juta individu dan entitas terpengaruh oleh runtuhnya ekosistem ini.
BACA JUGA:
Kerugian besar ini menyoroti risiko investasi di sektor kripto yang sering kali kurang diawasi. TerraUSD (UST), stablecoin algoritmik yang seharusnya mempertahankan nilai setara dengan dolar AS melalui mekanisme simbiosis dengan token LUNA, menjadi pusat dari kehancuran ini. Ketika UST kehilangan paritas dolarnya, ekosistem Terra memasuki spiral kematian yang menghapus nilai pasar dalam hitungan hari.
Do Kwon ditangkap di Montenegro pada Maret 2023 saat mencoba terbang ke Dubai menggunakan paspor palsu. Setelah menjalani hukuman empat bulan penjara karena pemalsuan dokumen, Kwon diekstradisi ke Amerika Serikat pada Desember 2024, menyusul persaingan yurisdiksi dengan Korea Selatan, yang juga menuntutnya atas tuduhan penipuan.
Pada 2 Januari 2025, Kwon menghadapi hakim di New York dan menyatakan tidak bersalah atas sembilan dakwaan penipuan berat yang terkait dengan Terraform Labs. Proses ekstradisinya menandai akhir dari hukum yang melibatkan berbagai negara dan memperkuat upaya internasional untuk menangani kejahatan kripto lintas batas.
Konferensi praperadilan yang dijadwalkan pada 8 Januari 2025 akan menjadi momen penting dalam proses hukum Do Kwon. Kasus ini disebut-sebut sebagai salah satu yang paling signifikan dalam sejarah penipuan kripto, dengan potensi untuk menciptakan preseden dalam penanganan kejahatan finansial berbasis aset digital.