Bagikan:

JAKARTA – Nvidia mengungkapkan sejumlah produk terbaru di CES 2025, termasuk teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk melatih robot dan mobil, chip gaming canggih, dan komputer desktop pertama mereka. CEO Nvidia, Jensen Huang, menyoroti potensi perusahaan untuk memperluas bisnisnya ke berbagai sektor baru.

Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah model fondasi bernama Cosmos, yang dirancang untuk menghasilkan video foto-realistis guna melatih robot dan mobil tanpa perlu mengumpulkan data di dunia nyata. Teknologi ini memungkinkan pengguna memberikan deskripsi teks untuk menghasilkan video dunia virtual yang mematuhi hukum fisika.

Cosmos dijanjikan lebih hemat biaya dibandingkan metode pengumpulan data tradisional, seperti menempatkan mobil di jalan untuk merekam video atau melatih robot secara manual. Nvidia juga menyatakan bahwa Cosmos akan tersedia dengan lisensi terbuka, mirip dengan model bahasa Llama 3 dari Meta Platforms.

Jensen Huang berharap Cosmos akan menjadi katalis dalam pengembangan AI industri dan robotika. Namun, analis Bank of America, Vivek Arya, menyebut bahwa meskipun inovasi ini menarik, masih ada tantangan untuk membuat teknologi ini cukup andal, murah, dan meluas untuk menciptakan model bisnis yang signifikan.

Chip Gaming RTX 50 Series

Dalam bidang gaming, Nvidia meluncurkan chip terbaru, RTX 50 Series, yang menggunakan teknologi AI 'Blackwell'. Chip ini dirancang untuk memberikan kualitas grafis setara film, terutama dalam pengolahan 'shader', yang membuat detail seperti permukaan keramik tampak lebih realistis.

Chip ini juga membantu pengembang game menciptakan wajah manusia yang lebih akurat, sebuah area yang sering menjadi perhatian pemain. Chip RTX 50 Series akan tersedia dengan harga mulai dari  549 dolar AS (Rp8,8 juta) hingga  1.999 dolar AS (Rp32,2 juta), dengan model tertinggi diluncurkan pada 30 Januari dan model lainnya pada Februari.

Project DIGITS

Nvidia juga memperkenalkan komputer desktop pertama mereka, Project DIGITS, yang ditujukan untuk pengembang perangkat lunak. Komputer ini dihargai  3.000  dolar AS (Rp48,4 juta) dan menjalankan sistem operasi berbasis Linux.

Project DIGITS dilengkapi chip yang sama dengan produk pusat data Nvidia, tetapi dikemas dalam ukuran lebih kecil untuk digunakan oleh pengembang individu. Komputer ini akan tersedia pada Maret mendatang.

Kerja Sama dengan Toyota

Dalam sektor otomotif, Nvidia mengumumkan kerja sama dengan Toyota Motor, di mana chip Orin dan sistem operasi otomotif Nvidia akan digunakan untuk mendukung fitur bantuan pengemudi lanjutan di beberapa model Toyota. Meski tidak memberikan rincian model, Nvidia memproyeksikan pendapatan perangkat keras dan perangkat lunak otomotif sebesar  5 miliar dolar AS pada tahun fiskal 2026, naik dari  4 miliar dolar AS tahun ini.

CES 2025 berlangsung pada 7-10 Januari di Las Vegas. Saham Nvidia mencatat rekor tertinggi pada  149,43 dolar AS, dengan valuasi perusahaan mencapai 3,66 triliun dolar ASA, menjadikannya perusahaan publik terbesar kedua di dunia setelah Apple.