JAKARTA - Perusahaan teknologi yang bergerak di bidang kesehatan, Semler Scientific Inc., menunjukkan keberaniannya dalam berinvestasi di Bitcoin. Dalam periode 5 hingga 15 Desember 2024, perusahaan ini menambah 211 BTC ke dalam portofolionya, senilai sekitar 21,5 juta dolar AS (Rp344 miliar).
Rata-rata harga Bitcoin yang dibeli Semler dalam periode ini adalah 101.890 dolar AS (Rp1,63 miliar) per BTC. Total investasi yang telah dikeluarkan oleh Semler untuk akuisisi Bitcoin mencapai 168,6 juta dolar AS (Rp2,7 triliun), dengan harga rata-rata per BTC mencapai 80.916 dolar AS (Rp1,29 miliar).
Pembelian Bitcoin yang dilakukan oleh Semler ini didanai melalui dua sumber utama, yaitu penawaran saham pasar langsung dan aliran kas dari operasi perusahaan. Penawaran saham ini telah terbukti menjadi sarana mengumpulkan dana yang efektif.
Tercatat Semler berhasil mengumpulkan 100 juta dolar AS (Rp1,6 triliun) dari penjualan saham per 13 Desember 2024. Selain itu, perusahaan ini juga meningkatkan kapasitas penawaran saham mereka menjadi 150 juta dolar AS (Rp2,4 triliun).
BACA JUGA:
Keberhasilan Semler dalam meningkatkan jumlah Bitcoin yang dimiliki dapat dilihat dari metrik yang disebut "BTC Yield." Metrik ini digunakan untuk mengukur pertumbuhan kepemilikan Bitcoin Semler dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar.
Antara Juli hingga Desember 2024, BTC Yield Semler tercatat melonjak hingga 92,8%. Pencapaian ini menunjukkan bahwa strategi investasi Bitcoin Semler dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan, meskipun metrik ini bukanlah indikator tradisional untuk kinerja keuangan perusahaan.
Namun, meski fokus pada Bitcoin, Semler menegaskan bahwa harga saham mereka tidak hanya bergantung pada nilai pasar Bitcoin. Perusahaan ini menyatakan bahwa banyak faktor lain yang turut memengaruhi harga saham, seperti kinerja operasional dan rencana jangka panjang mereka.