Bagikan:

JAKARTA - Altcoin atau koin alternatif selain Bitcoin diprediksi menutup tahun 2024 dengan performa gemilang. Berdasarkan analisis dari pendiri firma analitik kripto Glassnode, Jan Happel dan Yann Allemann. Dalam unggahan di media sosial X, keduanya menyoroti dua faktor utama yang berpotensi memicu lonjakan altcoin menjelang Natal.

Salah satu indikator yang mereka bahas adalah dominasi Bitcoin (BTC.D), yaitu persentase total kapitalisasi pasar kripto yang dikuasai oleh Bitcoin. Saat ini, BTC.D tercatat di angka 56,94 persen, masih di bawah garis tren yang dianggap sebagai sinyal bearish. Jika dominasi ini terus melemah, altcoin memiliki peluang besar untuk tumbuh lebih cepat dibandingkan Bitcoin.

“Bitcoin dominance ditolak di garis tren naiknya. Apakah ini sinyal rally Natal untuk altcoin?” tulis Happel dan Allemann, yang menggunakan nama samaran "Negentropic." Mereka menambahkan, agar skenario ini terwujud, Bitcoin perlu stabil di atas 100.000 dolar AS (Rp1,6 miliar). Pergerakan sideways dari Bitcoin bisa memberikan ruang bagi altcoin untuk bersiap mencatat kenaikan besar.

Namun, tekanan jual dari pemegang jangka panjang (long-term holders) menjadi tantangan utama. Menurut Negentropic, tekanan ini mulai mereda karena pemegang jangka panjang telah mencapai level penjualan terendah mereka dalam setahun terakhir. Hal ini membuka peluang bagi Bitcoin untuk kembali menguat di awal 2025.

Pasar kripto saat ini juga dipengaruhi oleh likuidasi beruntun dan tren profit-taking menjelang akhir tahun. Para analis memprediksi tren ini akan berakhir di awal tahun baru, menciptakan momentum baru untuk mendorong pasar kembali bullish.

Sementara itu, altcoin berpotensi menjadi sorotan utama jika kondisi ini terus berlangsung. Dengan penurunan dominasi Bitcoin dan sentimen investor yang membaik, altcoin dapat mencatat pertumbuhan signifikan, memberikan angin segar bagi pasar aset digital di penghujung tahun.