JAKARTA – Meta mengatakan bahwa mereka sedang membangun pusat data terbesarnya di Louisiana, negara bagian AS. Melalui akun resminya, Meta mengatakan bahwa mereka bermitra dengan pemerintah setempat.
"Dalam kemitraan dengan Pengembangan Ekonomi Louisiana, kami mengumumkan rencana kami untuk pusat data terbaru dan terbesar kami di Richland Parish, Louisiana yang akan memainkan peran penting dalam mempercepat kemajuan AI (Artificial Intelligence) kami)," kata Meta melalui akun Threads pada 5 Desember lalu.
Meta menambahkan bahwa pusat data ini juga akan digunakan untuk mendukung pelatihan Model Bahasa Besar (LLM) open-source di masa mendatang. Pembangunan pusat data ini akan menghabiskan dana sebesar 10 miliar dolar AS (Rp158 triliun).
Sejauh ini, Meta sudah memiliki lebih dari 20 pusat data di berbagai belahan dunia. Pemerintah Louisiana pun mengaku bangga karena Meta memilih untuk membangun pusat data terbesarnya di negara tersebut. Keputusan ini dinilai akan memperkuat status negara.
"Investasi Meta menjadikan wilayah ini sebagai jangkar di sektor teknologi Louisiana yang berkembang pesat, merevitalisasi salah satu daerah pedesaan yang indah di negara bagian kami," kata Gubernur Louisiana Jeff Landry.
Landry menambahkan bahwa investasi pembangunan pusat data di negaranya ini akan menciptakan lebih banyak peluang kerja bergaji tinggi. Dengan demikian, pusat data Meta di negara tersebut dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dalam skala yang cukup besar.
BACA JUGA:
"Saya berterima kasih kepada Meta atas komitmen mereka terhadap negara bagian kami, dan kepada Badan Legislatif Negara Bagian karena telah memposisikan Louisiana untuk memenangkan proyek ini," ungkap Landry.
Pusat data ini akan menggunakan pembangkit listrik yang bersih dan efisien ke sistemnya. Meta sempat berjanji bahwa mereka akan mencocokkan penggunaan listriknya dengan 100 persen energi bersih dan terbarukan serta mengurangi penggunaan air di pusat data.
Pembangunan pusat data ini akan dilakukan dalam beberapa waktu mendatang, tepatnya sebelum pergantian tahun, dan akan berlanjut hingga tahun 2030 jika tidak ada kendala dalam pengembangannya.