JAKARTA – Sony, perusahaan elektronik asal Jepang, mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan penjualan Airpeak S1, drone yang dilengkapi kamera. Perangkat ini dirancang untuk para profesional.
Dalam situs resminya, Sony mengatakan bahwa perangkat ini berhenti dijual karena fokus bisnisnya yang sudah berubah. Pesawat nirawak berukuran kecil ini akan dijual hingga beberapa bulan mendatang dan akan dihentikan pada Maret tahun depan.
"Terima kasih telah menggunakan produk Sony. Karena perubahan lingkungan bisnis terkini, Airpeak S1 dan produk terkait akan dihentikan pada akhir Maret 2025, dengan pengecualian beberapa aksesoris," kata Sony.
Sejumlah aksesoris pendukungnya juga akan berhenti dijual di waktu yang sama. Beberapa aksesoris yang diungkapkan Sony adalah gimbal, pengisi daya baterai, pemancar, stasiun baterai, paket RTK, paket baterai, dan baling-baling drone.
BACA JUGA:
Khusus untuk baterai dan baling-baling drone, Sony akan menyediakan perangkatnya hingga 31 Maret 2026. Untuk solusi berupa inspeksi, perbaikan, dan pemeliharaan perangkat lunak, Apple akan menyediakan dukungannya hingga 31 Maret 2030.
Airpeak S1 merupakan pesawat nirawak dengan kamera yang diperkenalkan melalui Consumer Electric Show (CES), acara pameran teknologi tahunan, pada 2021 lalu. Sebulan kemudian, perangkat ini rilis dengan harga 9.000 dolar AS (Rp142 juta).
Perangkat ini dikategorikan sebagai drone kelas tinggi dengan biaya yang cukup mahal, bahkan sebelum membeli aksesorisnya. Saat diluncurkan, drone ini diklaim mampu merekam dalam mode HD menggunakan kamera Alpha mirrorless full-frame dengan lensa yang dapat diganti.