JAKARTA – Untuk mendukung beban kerja Artificial Intelligence (AI) yang berat, Meta berencana membangun pusat data AI dengan tenaga nuklir di AS. Kabarnya, Meta telah menemukan tempat untuk membangunnya.
Namun, rencana pembangunan ini dilaporkan batal oleh Financial Times. Meta mengurungkan niatnya untuk membangun fasilitas pendukung AI karena mereka menemukan spesies lebah langka di lahan yang telah dipersiapkan untuk proyek tersebut.
Saat rapat umum internal diadakan beberapa waktu lalu, CEO Meta Mark Zuckerberg memberi tahu anggota stafnya bahwa rencana pembangunan pusat data AI ini akan sulit terjadi. Pasalnya, mereka akan menghadapi banyak tantangan regulasi karena lebah tersebut.
Satu-satunya cara untuk mempertahankan proyeknya adalah dengan mencari lahan cadangan lainnya. Zuckerberg pun sudah siap untuk menutup kesepakatan dengan operator pembangkit listrik tenaga nuklir yang seharusnya menyediakan energi bebas emisi ke pusat data Meta.
Zuckerberg masih mengincar pembangunan pusat data AI bertenaga nuklir pertama. Jika perusahaan tidak bergerak cepat, posisi ini mungkin akan direbut oleh Microsoft yang juga berinvestasi pada energi nuklir.
BACA JUGA:
Pada September lalu, Microsoft mengungkapkan bahwa mereka akan membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di Three Mile Island. Pembangkit ini akan didirikan kembali untuk menyediakan energi bersih bagi teknologi AI-nya.
Google dan Amazon juga telah melakukan hal yang sama. Google berencana membangun tujuh reaktor nuklir kecil bersama startup Kairos Power, sedangkan Amazon akan mulai membangun reaktor nuklir kecil bersama tiga perusahaan yang berbeda.
Belum diketahui apakah Meta sudah mulai mencari lokasi baru yang akan dijadikan tempat pembangunan pusat data AI-nya. Beberapa sumber Times mengatakan bahwa perusahaan itu masih menjajaki kesepakatan penyediaan energi bebas emisi dengan beberapa perusahaan.