JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengatakan akan memprioritaskan penyelesaian pembangunan 542 base transceiver station (BTS) 4G yang berada di wilayah Papua.
Menurut Meutya, kendala yang dihadapi saat ini dalam proses pembangunan BTS 4G di Papua adalah karena kendala medan yang berat dan sulit dijangkau.
Meski demikian, ia menyebutkan bahwa Kemkomdigi telah melakukan konsultasi dengan TNI untuk pendalaman tentang pembangunan di lokasi tersebut.
“Kita sudah berkonsultasi dengan TNI ada beberapa yang memang untuk masuk masih perlu pendalaman apakah kita siap bersama untuk masuk karena daerahnya dianggap atau medannya dianggap agak sulit untuk dijangkau,” ujar Meutya dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI pada Selasa, 5 November.
Kemenkomdigi telah menyelesaikan pembangunan 5.321 base transceiver station (BTS) 4G dari total 5.618 BTS yang ditargetkan dibangun Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) di daerah 3T.
Selain itu, dalam rencana program Komdigi dalam waktu dekat, Meutya menargetkan cakupan sinyal 4G di 65 desa yang masih memiliki keterbatasan akses, khususnya di wilayah 3T, bersama dengan para penyelenggara jaringan seluler.
BACA JUGA:
“Di periode yang lalu dan sebelumnya, kita sudah mencapai jangkauan 97 persen konektivitas. Namun, ini belum cukup berarti jika koneksinya masih sebagian 2G, yang artinya sangat lambat,” ujarnya.
Melalui kebijakan ini, Meutya berharap bisa membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat di wilayah 3T, termasuk dalam meningkatkan koneksi kapasitas internet di seluruh pelosok Indonesia.
“Di prioritas jangka pendek kita adalah meningkatkan kapasitas sehingga di beberapa daerah koneksi internetnya sudah bisa lebih cepat tidak hanya luas tapi lebih cepat,” tandasnya.